Namun, banjir Thailand justru menjadi keuntungan bagi Chaopraya Antique Cafe di Nonthaburi, wilayah dari Bangkok di hulu.
Pada sore dan malam hari, Chaopraya Antique Cafe penuh dengan pengunjung yang mengunyah miang kham, makanan pembuka berbungkus daun berapi.
Mereka tetap bersenda gurau ketika perahu dan tongkang beras berlayar melewati Sungai Chao Phraya, membuat air banjir mengarah ke arah mereka.
Ketika banjir melanda, pemilik kafe yaitu Titiporn Jutimanon bermaksud menutupnya, tetapi menyadari bahwa pelanggan sebenarnya tidak keberatan dikelilingi oleh air.
"Konsepnya menyebar dari mulut ke mulut pelanggan," katanya kepada AFP, seraya menambahkan rekaman restoran unik itu dengan cepat menjadi viral di media sosial.
Restoran-restoran di Bangkok dan destinasi berlibur bolak-balik keluar-masuk dari pembatasan tahun ini, ketika gelombang ketiga Covid-19 di Thailand terjadi.
Otoritas Thailand mengizinkan aturan makan di rumah dilanjutkan pada September sebagai bagian dari pelonggaran pembatasan, karena kasus baru turun menjadi sekitar 10.000 per hari, dari puncaknya 23.000 pada Agustus.
Diperkirakan 50.000 restoran tutup permanen, menurut Asosiasi Restoran Thailand, dan Titiporn bersyukur dia masih bisa membuka usahanya.