Dikutip dari Tribunnews, Ketiga siswa itu bernama Yazid, Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya Maharani.
Keamanan penemu obat penyembuh kanker dari kayu bajakah diisukan terancam.
Guru pembimbing tiga siswa tersebut, Helita kemudian membeberkan sebuah fakta mengejutkan.
Walau begitu, Helita menegaskan sampai hari ini ketiga siswanya masih berada di dalam keadaan aman.
Namun Helita mengaku instansi terkait tengah memikirkan rencana soal memberikan pengamanan kepada ketiga siswa itu.
Hal tersebut dilakukan karena ratusan hingga ribuan orang yang datang demi menanyakan soal keberadaan kayu bajakah mulai menganggu proses belajar para siswa.
"Sampe saat ini sih tidak, akan tetapi instansi terkait sudah berpikir ke arah itu, sehingga tadi ada koordinasi dengan instansi terkait dengan kondisi yang dapat menganggu proses belajar anak-anak," kata Helita.