Berselang kemudian, pihak penghulu meminta si pria menandatangani sebuah surat.
Secara mengejutkan, mempelai pria bangkit dari tempat duduknya.
Sembari memegang mik dan langsung mengumumkan kata talak.
"Sanai ake mada ma talak Yati (Hari ini saya talak Yati)," katanya dalam bahasa Bima.
Tak pelak keluarga korban mengamuk dan menyerang si pria.
“Dou kalampa ta (Orang Kalampa),” tulis akun facebook Harda Aqila menggunakan Bahasa Bima di kolom komentar.
Melansir dari Tribunwow.com, Kepala KUA Empang sudah menelusuri dan mendapatkan informasi, bahwa pengantin laki-laki ternyata dalam tekanan keluarga.
Ada keluarga yang setuju dan tidak setuju dia menikah dengan si perempuan.
”Karena mereka (laki-laki dan perempuan) masih ada hubungan kekeluargaan, masih keluarga dekat,” katanya.
Mereka sama-sama berdarah Suku Mbojo, Bima.