Follow Us

Jangan Sembarang Cuci, Ternyata Beginilah Cara Mencuci Pakaian Pasien Positif Covid-19 yang Isolasi Mandiri di Rumah!

Hafidh - Rabu, 07 Juli 2021 | 16:42
Cara mencuci pakaian pasien COVID-19 harus dilakukan dengan protokol kesehatan.
freepik/pressfoto

Cara mencuci pakaian pasien COVID-19 harus dilakukan dengan protokol kesehatan.

Jangan Sembarang Cuci, Ternyata Beginilah Cara Mencuci Pakaian Pasien Positif Covid-19 yang Isolasi Mandiri di Rumah!

WIKEN.ID - Belakangan ini covid-19 di Indonesia terus mengganas.

Setiap hari, kasus penambahan pasien terpapar virus corona pun semakin meningkat.

Hal ini membuat banyak rumah sakit rujukan covid-19 penuh.

Alhasil tak sedikit masyarakat yang terpaksa harus isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

Kendati demikian terkadang ada pula yang memang harus terpaksa menjalani isolasi meski tak positif Covid-19.

Baca Juga: Sudah Belasan Tahun Jadi Asisten, Merry Sebut Raffi Ahmad Cuman Beri PHP Lantaran Tak Segera Wujudkan Janjinya Ini

Hingga harus membuat orang-orang ini merawat para pasien yang sedang isolasi mandiri di rumah.

Selama merawat orang yang sedang isolasi mandiri ini rupanya tidak bisa sembarangan mencuci pakaian pasien Covid-19 ini.

Diperlukan langkah-langkah khusus agar bisa terhindar dari penularan virus.

Dilansir Medical News Today via Kompas.com, ternyata mencuci dan desinfeksi ini adalah dua proses yang berbeda.

Baca Juga: Dibocorkan oleh Billy Syahputra Dulu, Nikita Mirzani Beberkan Bayaran Amanda Manopo Jika Kolaborasi Konten Youtube: Ngapain Bayar Semahal Itu?

Mencuci ini sendiri merupakan proses yang melibatkan menghilangkan kotoran dan kuman dari permukaan.

Meski pembersihan dapat menurunkan resiko penyebaran agen infeksi, seperti virus dan bakteri, pembersihan tak membunuh mereka.

Karena itu, perlu melakukan desinfeksi dengan menggunakan bahan kimia pembunuh kuman.

WHO dan Pusat pengendalian dan Pencegahan Penyat AS (CDC) mengungkapkan kalau SARS-CoV-2 ini menyebar dari orang ke orang melalui kontak tak langsung dan langsung yaitu dengan droplet pernapasan yang mengadung virus.

Baca Juga: Sakit Hati Putrinya Diberi Makanan Basi Tapi Malah Dapat Hujatan, Cut Meyriskan Bungkam Mulut Netizen dengan Perkataan Ini

Tindakan pencegahan, seperti jarak fisik, karantina, dan isolasi diri, dapat membantu mengurangi resiko penularan langsung.

Namun, tetesan pernapasan bisa jatuh pada benda dan permukaan.

SARS-CoV-2 dapat masuk ke tubuh seseorang jika mereka menyentuh permukaan ini dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka.

Sebuah studi berjudul “Persistence of coronaviruses on inanimate surfaces and their inactivation with biocidal agents” pun menunjukkan kalau virus corona ini dapat menempel di permukaan logam, kaca, dan plastik hingga 9 hari.

Baca Juga: Banyak yang Belum Move On dengan Kisah Cintanya dengan Rachel Vennya, Niko Al Hakim Buka Suara: Nggak Nyamannya Tuh Gini.

Pada studi lainnya melaporkan kalau virus ini bisa tetap menular selama 3-7 hari pada permukaan kaca, baja tahan karat, dan plastik, dan kurang dari 2 hari pada kayu dan kain.

Temuan mereka juga menunjukkan kalau SAR-CoV-2 ini sangat sensitif pada panas.

Usai dipanaskan dalam suhu 70 derajat celcius, maka vidrus menjadi tidak aktif selama 5 menit.

Desinfeksi permukaan dengan 0,1% natrium hipoklorit (pemutih), 0,5% hidrogen peroksida, atau etanol 62 - 71% ini efektif menonaktifkan sebagian besar virus corona hingga tak membuat mereka menular.

Baca Juga: Tak Butuh Waktu Lama untuk Menikah, Artis Senior Ini Beberkan Sifat Syahrini yang Buat Orang Tua Reino Barack Luluh

Ilustrasi mencuci baju.
Kompas.com

Ilustrasi mencuci baju.

Barang-barang yang digunakan oleh pasien Covid-19 ini merupakan barang yang perlu mendapat perlakuan khusus.

Terutama untuk mencegah potensi menularkan ke orang lain.

Hal ini meengingat barang-barang ini bisa saja ditempeli virus SARS-CoV-2, termasuk pakaian.

Baca Juga: Biasa Tampil Percaya Diri, Nia Ramadhani Terang-terangan Akui Minder di Hadapan Dua Wanita Ini, Siapa Mereka?

Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan dalam mencuci pakaian pasien Covid-19.

  • Cuci pakaian dengan sabun cuci atau deterjen rumah tangga. Pertimbangkan untuk merendam pakaian dalam larutan pemutih jika tidak merusak pakaian.
  • Pilih pengaturan air terhangat yang tersedia. WHO merekomendasikan suhu air antara 60–90°C ketika mencuci pakaian. Namun, suhu tinggi dapat merusak atau mengecilkan item pakaian yang halus, jadi ingatlah untuk membaca label perawatan.
  • Keringkan pakaian sepenuhnya.
  • Desinfeksi keranjang cucian dengan 0,1% natrium hipoklorit atau semprot dengan desinfektan.
  • Kenakan sarung tangan saat mencuci pakaian.
  • Cuci tangan dengan air hangat dan sabun segera setelah melepas sarung tangan.
  • Jika sarung tangan tidak tersedia, segera cuci tangan setelah memegang pakaian kotor dan hindari menyentuh area wajah.
Baca Juga: Terletak di Perbatasan, Rumah Sederhana Ini Ruang Tamunya di Indonesia, Dapurnya di Malaysia!

Editor : Wiken

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular