Citra menyebut biasanya, masa remaja seorang wanita yang sedang puber akan belajar make up dan mencoba bergaya dalam berpenampilan agar terlihat menarik.
"Tapi kalau aku itu, aku cenderung lebih memakai baju, ngelakuin apapun yang aku suka tidak mengikuti tren dan jadi berbeda," ucapnya.
"Sehingga ketika remaja, menerima bully bukan hal yang asing buat aku," ucapnya.
Bahkan setiap hari Citra Scholastika selalu dikomentari mengenai berpakaiannya oleh teman-teman sebayanya, yang merasa harusnya ia bisa tampil modis dan cantik.
"Dan mungkin aku ngerasa itu nggak terlalu penting sih. Lebih kayak akunya juga nggak berbaur sama mereka."
"Tapi entah kenapa aku ngerasa tidak apa-apa, kalau aku harus balik ke belakang nggak menyesal juga," jelasnya.
Citra Scholastika pun menilai metamorfosa kehidupannya terjadi sebelum ia dikenal sebagai penyanyi terkenal Indonesia.
"Aku nggak nyangka aku bisa sampai ke puncak dalam ajang pencarian bakat dan sebagai akhirnya dikenal sebagai Citra Scholastika."
"Wow itu perjalanan sangat membingungkan, tapi akhirnya aku jadi kenal sama yang namanya style," katanya.
Setelah menjadi seorang artis, Citra Scholastika justru baru mencoba untuk berani berpenampilan menarik dan trendy, guna menunjang pekerjaannya di dunia musik.