"Kok bisa beli yang 250 kekuataannya padahal harusnya 300, itu kan gak bisa kalau gak kuat bisa rubuh," tutur Baim Wong.
"Akhirnya gue tanya mandornya kenapa beli yang 250 eh kata dia '250 juga udah kuat' bingung gue kan disuruhnya 300," sambungnya.
Karena sudah tak lagi sesuai, Baim Wong memutuskan untuk menghentikan secara paksa semua pekerja yang membangun rumahnya.
Setelah itu, Baim Wong tampaknya hendak membongkar kembali hingga sesuai dengan yang sudah ditentukan.
"Beton masih bisa diakalin pokoknya masih bisa selamat, yang gak selamat itu pekerja di sini,"
"Seminggu tau berapa? Rp 25 juta," ucap Baim Wong.
Rumah belum beres dibangun, Baim Wong tetap harus membayar upah pekerjanya sebanyak Rp 25 juta perminggu.
Sedangkan pembangunan rumah tersebut sudah berjalan selama 6 bulan lebih.
"Ada 39 orang seharinya Rp 150 ribu, itung aja," kata Baim Wong.
"Harus dibayar?" tanya Pak Slamet, sopir Baim Wong.