"Belum, ih ayang, heh," terdengar suara Aurel dari belakang kamera, merasa gemas akan sikap suaminya itu.
Sambil menutup mata, Atta meminta waktu pada dokter. Dia kemudian mencoba menenangkan dirinya.
Dari belakang kamera terdengar suara Aurel tertawa.
"Takut ya," kata Aurel sambil terkekeh.
"Tenang, tenang, Bismillah, tahan napas," pesan Aurel mencoba menenangkan Atta.
Namun Atta tetap terlihat tegang, sampai dokter berpesan agar Atta melemaskan lengannya.
Sambil menutup mata dan seolah sudah siap untuk teriak, Atta diberitahu dokter dan Aurel kalau jarum suntiknya sudah masuk.
Ketagangan di wajah Atta Halilintar perlahan memudar dan mulai bisa berbicara banyak.