Awal masuk ke perusahaan itu Reino tak langsung diberi pekerjaan dan harus mencari pekerjaannya sendiri.
Sempat bingung karena tak ada yang mau memberinya pekerjaan, Reino Barack pun punya ide setelah melihat orang keluar masuk mengenakan baju kuning.
"Saya melihat ada orang keluar masuk pakai baju warna kuning, bawa amplop banyak. Itu mailman, orang yang mengantarkan surat.
Saya cegat dan bilang ‘Sorry, lo mau kasih ini ke semua orang yang ada di floor ini kan? Boleh nggak gue yang ngerjain?’" ujar Reino.
“Itu lima hari saya kerjain. Jadi saya pernah satu minggu jadi tukang antar surat,” kenang Reino.
Setelah itu Reino bercerita para pegawai mulai menyadari bahwa ia bukan pengantar surat biasanya. Reino pun akhirnya bisa memperkenalkan diri dan menjelaskan kemampuannya.
Mulai dari itu Reino Barack pun diberi pekerjaan.
Reino Barack juga menceritakan masa terendah dalam hidupnya, yakni ketika ia masih tinggal di Swiss.
Saat itu ia hanya punya satu uang koin di sakunya, dan ia sedang dalam kondisi kelaparan.