Kala itu prioritas BCL adalah pekerjaan.
"Priority is work at that time, jadi kayak one of my biggest regret" kata BCL.
"I wish gua bisa lebih have more time if i know, but nobody knows," sambungnya.
Namun, Daniel Mananta tak setuju dengan ucapan BCL tersebut.
Menurutnya, jika waktu diputar kembali pun tak akan ada yang berubah.
"What would do differently kalau misalnya saat itu lu nggak memprioritaskan work, nggak juga."
"I'm sorry Nge, elu nggak boleh nyalahin diri lu seperti itu juga," terang Daniel.
Mendengar ucapan sahabatnya itu, BCL terlihat menyeka air matanya.
Ia lalu menceritakan tentang apa yang direnungkannya setelah kepergian Ashraf pada Daniel.
BCL baru merasa jika apa yang ia kejar selama ini sia-sia justru setelah kehilangan Ashraf.