Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Mulai Menemui Titik Terang, KNKT Ungkap Detik-detik Pesawat Jatuh dan Hilang Kontang

Hafidh - Kamis, 11 Februari 2021 | 08:30
Ilustrasi Pesawat Sriwijaya Air
Kompas.com/Istimewa

Ilustrasi Pesawat Sriwijaya Air

Pada pukul 14.38.51 WIB, karena kondisi cuaca, pilot kemudian meminta kepada pengatur lalu lintas udara (ATC) untuk berbelok ke arah 075 derajat, dan ATC pun memberikan izin.

ATC juga memperkirakan perubahan itu akan menyebabkan pesawat SJ 182 akan bertemu pesawat lain, yang berangkat dari bandara yang sama di Bandara Soekarno-Hatta, dengan tujuan yang sama, yaitu Pontianak.

Seorang pramugari menabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 dari geladak KRI Semarang-594 di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Tabur bunga tersebut sebagai penghormatan terakhir bagi korban pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 dengan rute Jakarta-Ponti
ANTARA FOTO/YADI AHMAD

Seorang pramugari menabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 dari geladak KRI Semarang-594 di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Tabur bunga tersebut sebagai penghormatan terakhir bagi korban pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 dengan rute Jakarta-Ponti

Baca Juga: Sudah Sah Ceraikan Rohimah Secara Agama, Kiwil Serahkan Seluruh Hartanya Pada Istri Pertamanya: Saya Hanya Bawa Kolor Keluar Rumah!

"Maka SJ 182 diminta berhenti naik di ketinggian 11.000 kaki," kata Nurcahyo.

Pada pukul 14.39.47 WIB, pesawat mulai berbelok ke kiri saat melewati ketinggian 10.600 kaki dan berada di 046 derajat.

"Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri bergerak mundur, atau throttle kiri bergerak mundur, yang kanan tetap," kata Nurcahyo.

ATC kemudian memberi instruksi untuk naik ke ketinggian 13.000 kaki.

Baca Juga: Raffi Ahmad Beri Peraturan Karyawannya Untuk Jauhi Narkoba dan Seks Bebas, Sule Malah Menyindir Suami Nagita: Anda Pernah Melakukannya?

Pilot sempat menjawabnya pada pukul 14.39.59 WIB.

"Ini adalah komunikasi terakhir yang terekam di rekaman komunikasi pilot di ATC Bandara Soekarno Hatta," kata Nurcahyo.

FDR kemudian merekam bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mencapai ketinggian tertinggi 10.900 kaki pada pukul 14.40.05 WIB.

Editor : Wiken

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x