"Jangan bergurau saudara!," tandasnya.
"Wah Unang pucat, siapa yang meloloskan itu ke dalam, ibu menteri jemput ke depan, baru boleh masuk," jelasnya.
Hingga akhirnya, Miing dan personel Bagito yang lain diperbolehkan masuk.
Selama di belakang panggung pun, Bagito dikawal oleh seorang kolonel bersenjata.
"Kita disimpan di backstage, yang nunggu kita kolonel, kakinya selonjor gini kan, kanan kiri ada pistol di kaki, kan gue lihat," ucap Miing.
"Buset kita ngelawak enggak ada pistol saja belum tentu lucu, kita deg-degan," imbuhnya.
"Waktu Pak Harto pidato, Unang lihat ke jendela, dicengkeweng sama dia, 'dek duduk!', aduh nyut-nyutan," tandasnya.
Perdebatan sebelum tampil pun muncul dari personel Bagito.
Dengan ketakutan di benaknya, personel Bagito ogah tampil duluan ke panggung.
Miing akhirnya mengalah dan berani tampil duluan di hadapan Soeharto dan pejabat yang lain.