Inul menyampaikan bahwa manusia adalah makhluk yang serakah dan serba ingin segalanya, maka memiliki rumah bagus adalah impian semua orang termasuk dirinya.
Namun kini, ia menyadari bahwa rumah besar miliknya dan segenap harta yang dipunya hanya untuk anak semata wayangnya.
"Punya rumah bagus adalah impian smua orang. Tapi tidak semua orang."
"Ketika hidup mengikuti hasrat tentu tak akan ada habisnya, karena pada dasarnya manusia itu punya jiwa serakah dan selalu kurang. Bagiku sekarang punya rumah untuk dikasih ke anak," lanjutnya.
Inul mengaku bahwa ia dan Adam telah memiliki rumah kecil di pedesaan yang akan ditempatinya saat sudah tua nanti.
Dirinya sudah membayangkan tidak akan repot untuk hidup mewah karena segalanya serba sederhana ketika hidup di perkampungan.
"Aku dan suami sudah ada rumah kecil sederhana yang akan kita tinggali berdua nanti kalo Ivan sudah berkeluarga."
"Membayangkan ora (tidak) repot nyapu ruangan gede, mikir ini itu anu, dan cukup ada tanaman kecil buat tandur (menanam) lombok (cabai) dan nanem mawar melati.
Punya gubuk di perkampungan hirup oksigen dan makan sego jagung (nasi jagung)," imbuhnya rindukan suasana pedesaan yang asri dan nyaman.
Inul benar-benar merindukan kehidupannya saat hidup di kampung halaman, walaupun dulu ingin menjadi orang kaya di kala hidupnya sedang susah.