WIKEN.ID -Minyak goreng adalah salah satu bahan dapur wajib yang dimiliki hampir oleh semua rumah tangga.
Minyak goreng dikenal memiliki kandungan lemak tinggi, termasuk lemak jenuh, asam lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda. Minyak kelapa, yang biasa digunakan sebagai bahan memasak, mengandung sekitar 90 persen lemak jenuh.
Mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh, yakni lebih dari 20 gram untuk wanita dan 30 gram untuk pria per hari, membuat tubuh memproduksi kolesterol dalam tubuh. Kondisi itu memicu meningkatnya risiko penyakit jantung.
Sebagian besar uji coba terkontrol secara acak menunjukkan, minyak kelapa memang meningkatkan kadar low density lipoprotein ( LDL). LDL adalah kolesterol jahat yang berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke. Meski begitu, minyak kelapa juga meningkatkan kolesterol baik atau high density lipoprotein ( HDL), yang yang membawa LDL menjauh dari aliran darah. Satu penjelasan mengapa ?
makanan yang begitu tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol HDL adalah karena makanan itu mengandung asam laurat dalam jumlah yang relatif tinggi. Kandungan ini terbukti meningkatkan kadar HDL dalam darah jauh lebih banyak daripada LDL.
Kendati demikian, dikutip dari Kompas.com, seorang profesor di Departemen Nutrisi dan Studi Makanan di Universitas George Mason di Virginia, Amerika Serikat Taylor Wallace, berpendapat, asam laurat tidak sesehat beberapa klaimnya. Dia menyebut kandungan tersebut mungkin disimpan di hati sebagai lemak dan seiring waktu dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit hati berlemak non-alkoholik.