Jika bisa kembali di masa lalu, ia mengaku akan berusaha lebih menjaga komitmen dengan Gading.
"Oke cuma tetep enggak enak, untuk tahu bahwa kebenarannya mestinya enggak begitu. Bahwa kita seharusnya bisa komit," tutur Gisel.
Masih curhat, Gisel hingga kini masih merasa bersalah pada Gempi.
Bagaimana tidak, karena perceraiannya anak dan ayah itu harus hidup terpisah kini.
"Kalau aku, aku memisahkan waktu Gempi sama papanya. Walaupun enggak ada aturannya ya, bebas, boleh ketemu kapan aja, boleh main kapan aja," ujar Gisel.
Ia pun akhirnya tak kuat menahan tangisnya.
Meskipun memberi kebebasan Gading bertemu Gempi, hingga kini rasa bersalah itu masih terus menghantui Gisel.
"Tapi kan ya gitu, mas kan ada kegiatan juga, ya sibuk. At least dia kehilangan waktu bobok sama papanya di kasur," ujarnya.
"Yang bangun pagi mestinya dia bisa lihat papanya, itu enggak bisa."
Tak jarang, Gisel juga menyalahkan dirinya sendiri.