Jelas Shimbun, kedua anak itu berada di dalam mobil hingga keesokan harinya pukul 12.40 waktu setempat.
Kala itu, mobilnya terkunci dan jendela terbuka.
Mobil itu ditinggalkan di kawasan perbelanjaan dekat Stasiun Kawaramachi.
Ketika kembali ke saat fajar, ia mendapati kedua putrinya tak sadarkan diri di kursi belakang mobil.
Kemudian Takeuchi pulang ke rumah dan meninggalkan putri-putrinya berada di dalam mobil hingga sore.
Melihat keuda putrinya tidak bergerak, ia kemudian menelepon layanan darurat.
Gadis-gadis tersebut kemudian dilarikan di rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia.
Otopsi kemudian dilakukan untuk menemukan penyebab kematian kedua putri Takeuchi.
Polisi kemudian menyebutkan, hasil otopsi mengatakan kedua gadis tersebut meninggal dunia karena dehidrasi akibat sengatan panas.
Badan meteorologi mengatakan, suhu pada 3 September 2020 mencapai 37,2 derajat.