Disebut Tak Ada Konsep Cinta dan Persahabatan, Pembelot Korea Utara Ini Sempat Percaya Kim Jong Un adalah Dewa dan Miliki Kemampuan Tak Biasa Ini

Baca Juga: Cantumkan Istana Bogor Sebagai Alamat Pengiriman Pesanannya, Kaesang Disebut Netizen Nggak Tahu Malu, Putra Jokowi: Ibu Saya Juga Sering!

Sekarang bekerja sebagai juru kampanye hak asasi manusia, wanita berusia 26 tahun itu menjelaskan bahwa Korea Utara tidak seperti kediktatoran negara lain laiknya Iran atau Kuba.

"Di negara-negara tersebut, Anda memiliki pemahaman bahwa mereka tidak normal, mereka terisolasi dan orang-orangnya tidak aman," katanya kepada New York Post.

"Tapi Korea Utara telah benar-benar dibersihkan dari seluruh dunia, itu secara harfiah adalah Kerajaan Pertapa."

Baca Juga: ingin Turun Berat Badan Namun dengan Cara Sehat, Cobalah Konsumsi Rempah ini

Park dan saudara perempuannya diajari bahwa Kim Jong Il, mantan pemimpin negara, dan putranya Kim Jong Un adalah dewa.

Para guru menjelaskan kepada mereka bahwa keluarga Kim dapat membaca pikiran warganya dalam kehidupan sehari-hari, membuat rakyat untuk berpikir baik tentang para tiran.

Murid juga didorong untuk menemukan kesalahan pada teman sekelas mereka dan menyerang mereka secara verbal dalam "sesi kritik".

Pengungkapan serupa dibuat dalam "Escape from Camp 14", kisah Shin Dong-hyuk.

Dia melarikan diri dari salah satu kamp konsentrasi negara dan mengalami kesulitan yang tak terbayangkan saat tumbuh dewasa.

Baca Juga: ingin Turun Berat Badan Namun dengan Cara Sehat, Cobalah Konsumsi Rempah ini

Sekolah menengah di kamp itu tidak lebih dari tempat tinggal budak.