Pada tahun 2002, ilmuwan Swedia juga menemukannya dalam berbagai makanan, termasuk makanan yang dipanggang dan kopi instan.
Para ilmuwan percaya akrilamida dalam makanan terbentuk ketika gula dan asam amino dipanaskan di atas suhu 120 derajat celcius.
Pada kopi, zat ini terbentuk ketika biji kopi dipanggang.
Riset 2013 yang menganalisis 42 sampel kopi, termasuk 11 kopi instan dan tiga kopi reguler.
Dalam riset tersebut, peneliti menemukan kandungan akrilamida dalam kopi instan 100 % lebih banyak daripada kopi reguler.
Peneliti juga menemukan kadar akrilamida memuncak pada awal proses pemanggangan dan kemudian menurun.
Jadi, biji kopi yang berwarna lebih terang memiliki lebih banyak akrilamida daripada biji kopi yang dipanggang lebih lama.
Paparan akrilamida dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan dan gangguan sistem saraf serta memicu kanker.
Sangat sulit untuk mendapatkan secangkir kopi yang tidak mengandung akrilamida.
Namun, bukan berarti kita harus berhenti mengonsumsi kopi untuk menghindari paparan akrilamida.