WIKEN.ID -Beberapa waktu lalu di media sosial, khususnya Twitter sedang ramai membahas kasus fetish kain jarik.
Kasus ini pertama kali diungkap olah salah seorang pengguna twitter bernama @m_fikris.
Ia mengaku menjadi korban seorang oknum mahasiswa bernama Gilang.
Gilang beralasan ingin mengadakan riset dan menyuruhnya untuk membungkus dirinya sendiri menggunakan kain jarik.
Ternyata ini hanya alasan Gilang dan melakukan ini hanya untuk kepuasan seksual semata.
Setelah thread ini menjadi viral, nyatanya banyak yang berani bersuara telah menjadi korban.
Seperti diketahui, istilah Fetish adalah biasanya digunakan untuk menunjukkan dorongan seksual yang ditujukan kepada benda-benda milik jenis kelamin berlawanan, misalnya seorang laki-laki yang tertarik pada pakaian dalam, sepatu, kaos kaki, rambut perempuan.
Salah satu fetish yang kadang ditemui adalah fetish pada pakaian dalam.
Guru Gilang 'Bungkus' saat SMA, Abdul Hadi Sutrisno angkat bicara soal viral muridnya membungkus sejumlah pria demi kepuasan seksual.
Abdul Hadi Sutrisno mengatakan dirinya kaget dengan berita yang melibatkan Gilang tersebut.
Melansir dariTribunWow.comyang dikutip dari tvOneNews pada Selasa (4/8/2020), Abdul mengatakan bahwa Gilang saat SMA terlihat sebagai sosok yang pendiam.
Ia juga tak gemar mengikuti ekstrakurikuler di sekolah.
"Untuk pertemanan karena dia itu tipe pendiam ya memang kurang bisa bergaul lah."
"Tentunya lebih banyak menyendiri gitu, sedangkan untuk SMA 1 Banjarmasin kan termasuk sekolah yang sibuk karena kegiatan ekstrakurikuler sampai 20 lebih, dia sendiri itu orangnya agak pendiam gitu," jelas Abdul.
Selain itu Gilang juga dikenal jarang berkomunikasi dengan rekan-rekannya.
Meski demikian, tak pernah ada catatan masalah mengenai sosok Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) tersebut.
"Jadi komunikasinya kurang baik dengan teman-teman cuma selama tiga tahun tidak pernah ada masalah."
"Selama 3 tahun itu saya sempat mengajar dia kelas 12 akhir. Nah selama saya ngajar juga dia memang pendiam, kemudian selama saya ngajar enggak pernah juga ada aneh-aneh," ungkapnya.
Tak hanya itu saja, Gilang juga disebut 'biasa saja' dalam hal akademik.
"Kemudian juga untuk pelajaran juga enggak pernah dengar aneh-aneh, standarlah secara umum tidak menyulitkan," tambah Abdul.
Abdul mengungkapkan hal yang membuat Gilang berbeda dengan siswa lain hanyalah pada sifat pendiam muridnya tersebut.
Sehingga, Abdul sendiri kaget sekaligus prihatin dengan apa yang dilakukan oleh Gilang.
"Karena siswa SMA 1 kan super sibuk lah jadi dia itu anggap saja beda dengan yang lain, tapi bedanya pendiam."
"Jadi dengan berita ini saya sebagai gurunya terus terang agak kaget sekaligus prihatin. Artinya saya sama sekali tidak menduga sekarang seperti ini gitu loh," ungkap Abdul.
Abdul lantas berpesan agar semua orang tua bisa lebih mengenali anak-anaknya.
Pasalnya, terkadang orang tua sendiri tak tahu apa yang telah dilakukan sang anak.
"Saya sebagai guru sekaligus orang tua bagi anak saya sendiri berpesan kepada seluruh orang tua di seluruh Indonesia agar betul-betul kenal dengan anaknya sendiri, sifat-sifatnya dan lain-lain," saran Abdul.(*)