WIKEN.ID -Nama sosok Betrand Peto memang sudah tak asing lagi.
Betrand Peto menjadi sorotan kala dirinya menjadi anak angkat dari Ruben Onsu dan Sarwendah.
Meski kini hidup dengan bergelimang harta, siapa sangka Betrand Peto pernah melakukan pengorbanan yang luar biasa demi sambung hidupnya.
Kala itu, Betrand Peto yang masih sekolah harus banting tulang agar bisa memiliki uang saku.
Dikutip dari Tribun Style, kepada Raffi Ahmad di acara Okay Bos, Betrand Peto menceritakan masa lalunya yang harus berjualan bakpao demi ongkos ke sekolah.
Melihat Betrand Peto bercerita perjuangannya berjualan bakpao demi ongkos ke sekolah, oma dan opa di NTT tak kuasa menahan tangisnya.
Terpisah jarak dengan Betrand Peto, oma dan opa hanya mampu memandang cucu tercinta dari layar televisi.
Tangis oma dan opa terlihat dalam video yang baru saja diunggah oleh Ferdy Peto, ayah kandung Betrand Peto di kanal YouTubenya.
Tampak Ferdy Peto bersama oma, opa dan beberapa kerabat beramai-ramai menonton Betrand Peto yang sedang menjadi bintang tamu di acara Okay Bos.
Ekspresi kerinduan terlihat jelas di wajah oma dan opa Betrand Peto.
Bahkan saat acara dimulai, oma dan opa begitu fokus melihat sang cucu tercinta.
Sesekali ada senyum mengembang di wajah oma dan opa yang mulai muncul kerutan.
Keluarga NTT menyaksikan Betrand Peto lewat layar kaca.
Kepada Raffi Ahmad, Nagita dan Onadio, Betrand Peto bercerita harus berjualan bakpao untuk ongkos ke sekolah.
Pasalnya jarak antara rumah dan sekolah lumayan jauh, Betrand harus naik kendaran umum.
Tak ingin merepotkan orangtua dan neneknya, Betrand memilih untuk bekerja.
Rupanya tanpa rasa malu, Betrand berbesar hati berjualan bakpao untuk mendapat uang saku.
"Aku punya ongkos duit Rp 2.000 dari ini (bakpao). Buat naik angkot (ke sekolah)," ucap Betrand Peto dalam acara Okay Bos berjudul “Kisah Masa Lalu Betrand Peto” dikutip dari YouTube Trans7 Official, Sabtu (25/7/2020).
Kepada Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Betrand mengaku mulai menjajakan bakpao yang dibuat oleh neneknya usai pulang sekolah.
"Aku jualannya pulang sekolah terus cari makanan ternak dulu, sorenya baru jualan (bakpao). Kalau jalan kaki ke sekolah itu 5 kilometer, setengah jam," sambung Betrand.
Mendengar cerita Betrand Peto, Raffi Ahmad begitu terharu.
Tangis oma dan opa dengar Betrand Peto cerita jualan bakpao demi ongkos sekolah.
Bocah sekecil Betrand yang harusnya bermain justru sibuk mencari uang untuk biaya sekolahnya sendiri.
"Makanya aku bilang takdir manusia kita nggak pernah tahu, makanya jangan pernah memandang sebelah mata manusia. Siapapun itu, kalau Allah sudah angkat derajatnya, dia bisa menjadi sukses seperti Betrand," ucap Raffi Ahmad.
Rupanya rasa haru tak hanya meliputi Raffi.
Keluarga Betrand di NTT juga merasakan hal yang sama.
Khususnya oma dan opa Betrand, keduanya tampak menangis mendengar cerita kesusahan Betrand sebelum kini diangkat anak oleh Ruben dan Sarwendah.
Oma dan opa tak menyangka, nasib Betrand yang pahit justru membawanya kini menjadi orang yang sukses. (*)