Bahkan Heni juga mengalami gejala haid rutin.
"Saya di rumah, dan tidak ada hal yang luar biasa," kenang Heni kepada awak media.
"Tiba-tiba, saya merasakan sesuatu bergerak di sisi kanan perut saya dan kram pun dimulai."
"Saya meminta tetangga untuk membawa saya ke rumah ayah saya dan sekitar satu jam kemudian kami memanggil bidan, saya pun melahirkan."
Heni menegaskan bahwa dia mengalami haid setiap bulan selama sembilan bulan terakhir, yang oleh para dokter dikaitkan dengan ketidakseimbangan hormon.
Tetapi bagian yang paling luar biasa adalah bahwa Heni Nuraeni dan suaminya Erik tidak pernah akrab selama 19 bulan sejak dia melahirkan putri mereka.
Mereka mengkaim tidak melakukan hubungan intim setelah kelahiran anak kedua mereka karena alasan medis, yang dikonfirmasi oleh Zalkap Drasman, kepala Kecamatan Puspahiang.
Ini adalah detail kecil ini yang membuat para dokter enggan memberikan penjelasan paling sederhana - sebuah kasus kehamilan samar, di mana sang ibu tidak tahu bahwa ia hamil.
"Inilah yang membuat kejadian ini aneh tetapi benar, tetapi kami bersyukur karena dengan kehendak Tuhan apa pun bisa terjadi," kata Zalkap.