"Apabila hasil uji klinis bagus, vaksinnya akan tersedia untuk masyarakat pada kuartal pertama 2022 atau pertengahan 2022," ujar Honesti.
Namun, ia menjelaskan bahwa kemungkinan vaksin yang dikembangkan bersama perusahaan swasta asal China, Sinovac Biotech Ltd akan selesai lebih cepat.
Sebab, proses uji klinis fase I/II sudah dimulai pada Juni lalu.
Uji klinis itu tidak menemukan efek samping yang parah dan menghasilkan respons kekebalan pada 743 relawan.
Menurut Honesti, uji klinis fase III akan akan segera dilakukan di sejumlah negara di dunia, termasuk di Indonesia.
Pada uji klinis fase III ini lah kerjasama Sinovac dan Bio Farma dilakuan.
"Transfer teknologi produksi vaksin Covid-19 dari Sinovac ke Bio Farma dilakukan saat uji klinis fase ketiga," kata Honesti.
Honesti menyebut, Bio Farma akan bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) untuk mempersiapkan uji klinis tahap tiga tersebut.
"Diperkirakan bahwa hasil awal dari uji klinis fase 3 ini dapat diajukan untuk otorisasi penggunaan Darurat oleh BPOM pada kuartal pertama tahun 2021," kataya.
(*)