Saya ingin mempersembahkan ini untuk staf medis - yang upaya tanpa pamrihnya memungkinkan kami untuk terus hidup.
Saya benar-benar rendah hati berada di tengah-tengah mereka melawan pandemi ini.
Dan kepada almarhum Paman Felix saya, yang dua tahun sebelum dia meninggal awal tahun ini, mengirimi saya email: "Teruslah mengambil gambar dan jangan pernah gagal melapor agar dunia tahu apa yang sebenarnya terjadi."
Silakan bagikan cerita ini dan silakan bertindak.
Ini adalah pandemi seumur hidup kita. Kita harus memenangkan pertempuran ini.
Dari unggahan di atas Anji melihat ada sesuatu yang aneh dengan beredarnya foto tersebut secara luas.
Ia pun menyampaikan pandangan pribadinya tentang beberapa kejanggalan yang dia temukan.
"Tiba-tiba secara berbarengan foto ini diunggah oleh banyak akun-akun ber-follower besar, dengan caption seragam," tulis Anji mengawali analisanya, dikutip Wartakotalive.com dari akun Instagram pribadinya, Minggu (19/7/2020).
Anji heran kenapa foto tersebut disebarluaskan secara bersamaan oleh beberapa akun. Sangat terpola.
"Sebagai orang yang familiar dengan dunia digital, buat saya ini sangat tertata.Seperti ada KOL (Key Opinion Leader) lalu banyak akun berpengaruh menyebarkannya. Polanya mirip. Anak Agency atau influencer/buzzer pasti mengerti,"tulisnya.
Anji juga mempertanyakan sang fotografer yang diperbolehkan melakukan pemotretan.