'Tapi seandainya diberi kesempatan untuk menjadi policy maker dan bisa menghadirkan kebijakan publik, kamu bisa menyentuh mungkin jutaan, belasan atau mungkin puluhan juta UKM atau rakyat Indonesia yang bisa termotivasi'," kata Sandiaga Uno menirukan ucapan Prabowo saat itu.
Saat itu ia sempat ingin menolak tawaran tersebut.
Namun karena tidak enak lantaran tawaran itu langsung berasal dari Prabowo, Sandiaga Uno pun meminta izin untuk membicarakan itu dengan keluarga dulu.
"Waktu itu sebenarnya pengen bilang enggak, tapi kan jenderal, kan berani banget bilang enggak ditawarin gabung.
Saya selalu dengan standart answer 'saya tanya keluarga dulu pak, ini keputusan yang sangat penting, saya tanya keluarga dulu'," kata Sandiaga Uno mengingat ucapannya saat itu.
Ternyata Prabowo juga melakukan pendekatan kepada keluarga Sandiaga Uno hingga membuat ibunda Sandiaga Uno dan istrinya, Nur Asia merestui.
"Tapi singkat cerita, Pak Prabowo operator ulung ya, dia udah me-lobby keluarga saya dan ternyata ibu saya, Mpok Nur setuju, akhirnya 2015 saya terpanggil untuk berkontribusi," ungkap Sandiaga Uno.
Lebih lanjut, Sandiaga Uno juga menuturkan bahwa niat dirinya masuk ke kancah politik sebagai rasa terima kasihnya kepada Indonesia bukan sebuah investasi.
"Saya tidak melihat politik sebagai investasi tapi saya melihat politik itu adalah bagian daripada memberi kembali atau memberi kontribusi kembali kepada negara."
"Jadi, saya melihat ini adalah rasa terima kasih saya kepada Indonesia dan kita nggak boleh hitung-hitungan," paparnya.