WIKEN.ID-Dalam negara dengan sistem monarki, tiap warga yang ada disana harus patuh akan titah raja atau ratu.
Kekuasaan seperti ini memang terkesan otoriter dan kekuasannya hanya terbatas pada satu keluarga tertentu.
Biasanya tak ada yang berani menentang perintah sang raja atau ratu karena ganjarannya adalah hukuman kurungan hingga hukuman mati.
Namun kisah yang satu ini justru membuat sang ratu tewas karena peraturannya sendiri.
Sang ratu membuat aturan dimana tak seorang pun diperbolehkan untuk menyentuh ia dan putrinya.
Tentu saja ketika mendengar aturan tersebut, tak seorang pun akan menyentuh keduanya.
Sampai ada satu pengalaman yang justru menjadikan aturan itu bumerang bagi dirinya.
Disebutkan Sunandha Kumariratana memiliki seorang putri yang lahir pada 12 Agustus 1878, bernama Kannabhorn Bejaratana.
Ia dan putrinya berasal dari Siam, kini Thailand.
Lalu sebuah tragedi menimpa keduanya.
Pada tanggal 31 Mei 1880, sang ratu dan putrinya dalam perjalanan ke Istana Musim Panas Bang Pa In menggunakan perahu kerajaan.
Di tengah perjalanan dia dan putrinya alami peristiwa nahas tersebut, di mana perahu yang ditumpanginya justru terbalik.
Namun para prajurit dan pengawal yang ada hanya bisa menyaksikan kapal itu terbalik dan tidak dapat membantu.
Sebab mereka dilarang menyentuh Ratu dan putrinya meskipun ia terlihat kesakitan dan berada diambang kematiannya.
Hal ini dikarenakan kesetiaan rakyat mereka terhadap aturan yang dibuat oleh ratu tersebut.
Sebaliknya aturan tersebut justru menjadi bumerang bagi sang ratu karena dirinya harus menerima kematiannya akibat aturan yang dibuatnya sendiri.
Mereka bahkan diinstruksikan untuk tidak melakukan apa-apa oleh seorang penjaga di perahu.
Meskipun akhirnya penjaga tersebut dihukum karena pandangannya yang ketat terhadap hukum dalam keadaan seperti itu.
Sangat menyedihkan sebenarnya mengingat tragedi tersebut sebenarnya bisa dihindari.
Namun, sayang nyawanya melayang ketika aturan tersebut dipegang teguh rakyatnya
Akibatnya aturan tersebut Sunanda Kumariratana tewas tenggelam di hadapan rakyatnya.
Itulah kisah bagimana sang ratu yang tewas dihadapan rakyatnya yang memegang teguh aturannya.(*)