Sebagai contoh, jika lampu mati, Nyonya Chen harus meminta seseorang menggantinya karena suaminya itu jelas tak akan melakukannya, kecuali ada di wilayahnya.
Lemari es juga terbagi berdasarkan jumlah telur mereka. Tuan Chen mengaku mereka sering memasak makanan mereka masing-masing.
"Kami bergantian untuk memaksa dan menggunakan peralatan terpisah. Kadang setelah saya selesai, dia curiga saya mencuri telurnya," jelasnya.
Kepada jurnalis lokal, si istri mengungkapkan bahwa keputusan unik tersebut dampak sikap egois sang suami yang tidak mau berbagi.
Nyonya Chen mengisahkan, ketika mereka masih muda, suaminya itu tidak mau berbagi apa pun yang dia beli atau miliki.
Jadi, suatu ketika, dia memutuskan untuk memberikan pelajaran untuk Tuan Chen, yakni mengurus urusan masing-masing.
Menariknya, keduanya menyebut hidup terpisah seperti itu membuat rasa lebih nyaman karena tidak ada keributan soal kepemilikan barang.
Hanya saja, sikap seperti itu menjadi kontroversial di Negeri "Panda" yang menyebut sistem "going Dutch" tidak ideal di pernikahan.
"Saya mungkin bisa menerima jika memisahkan bon waktu berkencan. Namun mengapa mereka melakukannya setelah menikah," ujar seorang warganet.