WIKEN.ID -Dari awal wabah virus corona muncul, sederet peneliti atau ahli dunia tak hentinya melakukan riset.
Mulai dari prediksi kapan wabah akan berakhir hingga obat dan vaksin sebagai penawar Covid-19.
Sejumlah ahli juga berlomba-lomba mencari obat ampuh untuk pasien Covid-19.
Akhirnya riset yang panjang membuahkan hasil.
Kemarin Selasa (16/6/2020) para ahli yang dipimpin tim Universitas Oxford mengungkap temuan awal yang menunjukkan dexamethasone berhasil mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19 dengan kondisi parah.
Ini berarti, dexamethasone merupakan obat pertama yang terbukti secara efektif bekerja melawan virus corona.
Mengutip dari Kompas.com, para ahli dari Universitas Oxford melakukan pengujian obat dexamethasone terhadap 2.000 pasien Covid-19.
Mereka membandingkan dengan 4.000 pasien yang tidak diberikan dexamethasone.
Dexamethasone adalah obat untuk mengatasi peradangan, reaksi alergi, dan penyakit autoimun.
Dexamethasone termasuk dalam golongan obat kortikosteroid.
Hasilnya, sekitar 19 dari 20 pasien yang mengidap Covid-19 sembuh tanpa harus dilarikan ke rumah sakit.
Terlebih lagi, dexamethasone terbukti menyembuhkan pasien yang kritis atau dalam kondisi parah.
Baca Juga: Nekat Buat Obat Covid-19, Dua Apoteker Ini Bernasib Malang Usai Uji Coba Hasil Racikannya
Di Inggris, dexamethasone digunakan sejak awal pandemi Covid-19 dan telah menyelamatkan sekitar 5.000 nyawa.
Kini kabar baik tentang berhasilnya obat Dexamethasone membuat pihak WHO angkat bicara.
WHO menyambut baik
World Health Organization(WHO) menyambut baik temuan awal penggunaan dexamethasone untuk mengobati pasienCovid-19yang berada dalam kondisi kritis.
Mengutip situs resmi WHO, Rabu (17/6/2020), pasien yang menggunakan ventilator pengobatan ini terbukti mengurangi tingkat mortalitas sebanyak sepertiganya.
Sementara itu, pada pasien yang membutuhkan bantuan oksigen, tingkat mortalitas berkurang seperlimanya.
Namun, WHO menegaskan, temuan awal ini baru efektif pada pasienCovid-19dalam kondisi kritis.
Temuan ini belum terbukti efektif pada pasienCovid-19yang memiliki gejala ringan.
Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, ini adalah pengobatan pertama yang terbukti mengurangi angka mortalitas pada pasienCovid-19yang membutuhkan oksigen atau ventilator.
“Ini berita yang sangat baik.
Saya memberi selamat kepada Pemerintah Inggris, Universitas Oxford, dan kepada banyak rumah sakit di Inggris yang berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa,” tuturnya.
Situs WHO menyebutkan, Dexamethasone adalah steroid yang telah digunakan sejak tahun 1960-an untuk mengurangi peradangan dan beberapa kondisi lainnya, termasuk kanker.
Dexamethasone telah masuk daftarWHO Model List of Essential Medicinessejak 1977 dalam berbagai formulasi.
Obat ini bisa didapatkan hampir di semua negara.
Para peneliti telah memberikan informasi mengenai temuan awal ini, dan WHO kami menunggu analisis penuh di kemudian hari.
“WHO akan mengoordinasi meta-analisis untuk meningkatkan pemahaman kita terhadap penemuan ini.
Panduan klinis WHO juga akan diperbarui sebagai informasi kapan obat ini harus digunakan pada pasienCovid-19,” sebut situs WHO.