Follow Us

Sia-siakan Rp 51 Miliar Hanya untuk Belikan Pakaian Dalam Wanita di tengah Penderitaan Rakyat, Aksi Gila Kim Jong Un Berburu 2000 Gadis Perawan untuk 'Layani ' Elite Korea Utara

Dewa - Senin, 25 Mei 2020 | 15:30
Kegilaan Diktator Korea Utara, Kim Jong Un Berburu Ribuan Wanita Perawan untuk Dijadikan Budak Seks Bagi Kalangan Elite
KCNA

Kegilaan Diktator Korea Utara, Kim Jong Un Berburu Ribuan Wanita Perawan untuk Dijadikan Budak Seks Bagi Kalangan Elite

Kim Jong Un bahkan dilaporkan telah menyia-nyiakan 2,7 juta pondsterling (Rp 51 miliar) hanya untuk membeli pakaian dalam wanita.

Baca Juga: Setahun Nikahi Raisa, Ternyata Hamish Daud Adopsi Balita yang Jadi Korban Kekerasan Orang Tuanya, Pertemuannya Bikin Haru!

Pakaian dalam ini nantinya akan diberikan kepada para wanita dan perempuan yang berada di Kippumjo.

Pembelian yang tak biasa ini menandakan bahwa sang diktator ini dapat menikmati kemewahan, sedangkan warganya sendiri harus berjuang untuk mendapatkan makanan setiap harinya.

Para wanita dan perempuan yang berada di Kippumjo ini diduga dipilih secara acak oleh tentara Korea Utara.

Namun tak jarang juga malah pihak sekolah yang memilih para perampuan ini dan kemudian dipaksa untuk 'melayani' lingkar kecil elit militer.

Baca Juga: Sering Dapat Tawaran Ngamar Usai Ngaku Berzina dengan Suami Orang, Kini Nasib Artis Cantik Ini Mengejutkan, Rela Cuci Sofa dan Kasur Demi Sambung Hidup

Nantinya bagi para wanita dan perempuan yang akan di masukkan ke dalam kelompok ini sebelumnya mereka akan diperiksa rekam medisnya.

Tak sampai disitu bahkan mereka juga dilakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan keperawanan mereka tetap utuh.

Hal ini diketahui lewat klaim dari sejumlah pembelot yang berhasil kabur dari Korea Utara.

Seorang wanita yang berhasil melarikan dari Korea Selatan pada tahun 2010 sempat menceritakan kisahnya pada Marie Claire.

Baca Juga: Dianggap Menjijikan! Kebiasaan Makan Upil Hingga Tidak Mandi Ternyata Mampu Meningkatkan Sistem Imun Tubuh, Bisa Cegah Corona?

Source : intisari

Editor : Wiken

Latest