Namun, dengan bisnisnya yang macet, membuat mereka harus memutar otak untuk menghasilkan uang dengan cara berbeda.
"Ini berarti mereka tidak bisa mengumpulkan uang jatah preman dari klub malam, bar, atau tempat dengan reputasi buruk yang membutuhkan perlindungan mereka," katanya.
"Salah satu hal yang kini terpaksa mereka lakukan adalah menjual masker, dengan harga tinggi sebagi bisnis kecil mereka," katanya.
"Tapi itu tidak terlalu menguntungkan untuk sekelas geng," jelasnya.
Baca Juga: Ceritakan Kenakalan Masa Remaja, Baim Wong Pernah Kabur dari Rumah Selama 6 Bulan, Ada Apa?
Dia menambahkan, bahwa banyak sebagian anggota Yakuza ternyata juga takut dengan virus corona.
Ini menunjukkan betapa rapuhnya mereka sebagai manusia, terlepas bahwa mereka juga adalah seorang penjahat dan kriminal kelas atas.
Dengan keterlibatan Yakuza dalam tindak kekerasan, juga membuat mereka ditolak rumah sakit, sehingga mereka sulit mendapatkan perawatan.
Meski demikian, dari sekian banyak profesi di kelompok Yakuza ternyata ada satu profesi yang cukup diuntungungkan dalam kondisi ini.
Menurut Tomohiko Suzuki, seorang pakar Yakuza, mengatakan pada Sky News, kelompok yang paling diuntungkan adalah pengedar narkoba.
"Masyarakat telah tinggal dirumah, akibatnya harga ganja dan stimulan meningkat tajam dua kali lipat semenjak terjadinya wabah virus corona," katanya.