WIKEN.ID - Baru-baru ini Kasus 2 pekerja pabrik rokok PT HM PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) Surabaya meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19 tengah ramai diperbincangkan.
Pabriknya pun kini berubah menjadi klaster penyebaran virus corona.
Setidaknya terdapat 500 karyawan yang diliburkan karena berpotensi tertular virus corona dan pabrik tak lagi beroperasi untuk sementara.
Sementara itu, melalui hasil rapid test 100 karyawan dinyatakan raktif dan akan menjalani tes lanjutan yakni swab test.
Sampai saat ini, Surabaya masih menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.
Hal tersebut membuat para konsumen rokok Samporna menjadi khawatir.
Apakah rokok yang ia hisap itu steril atau telah membawa virus corona.
Menurut rilis yang diterima redaksi Surya.co.id, Kamis (30/4/2020), Direktur PT HM Sampoerna Tbk Elvira Lianita menjelaskan upaya untuk mencegah hal tersebut.
Selain mematuhi semua peraturan yang berlaku dan menjalankan protokol kesehatan, Sampoerna memastikan bahwa kualitas produk merupakan prioritas perusahaannya.
Untuk itu, pihaknya melakukan karantina produk selama lima hari sebelum akhirnya didistribusikan ke konsumen dewasa, atau dua hari lebih lama dari batas atas stabilitas lingkungan COVID-19 yang disarankan oleh European CDC (European Centre for Disease Prevention and Control) dan World Health Organization (WHO) .