Padahal, ibunya sendiri menderita sakit asma dan serangan jantung.
Ayah Sidah meninggal pada tahun 2012 karena infeksi dan sejak itu, dia dan saudara lelakinya bekerja untuk menghidupi keluarga.
Karena kondisi keluarga mereka yang sulit, Departemen Kesejahteraan Sosial memberikan mereka santunan 200 ringgit (Rp 676 ribu) setiap bulan.
Ibu Sidah mengaku khawatir dengan kondisi putrinya dan masa depan Sidah.
“Satu-satunya hal yang aku harapkan sekarang adalah penglihatannya kembali.
Saya khawatir tentang masa depannya,” seru ibu Sidah.(*)