Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Apa yang Menyebabkan Gunung Berapi di Indonesia Aktif Hampir Bersamaan?

Dok Grid - Selasa, 14 April 2020 | 11:15
Erupsi Gunung Anak Krakatau yang difoto oleh awak Susi Air, Minggu (23/12).
Dok. Istimewa

Erupsi Gunung Anak Krakatau yang difoto oleh awak Susi Air, Minggu (23/12).

Nationalgeographic.co.id -Berdasarkan laporan dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), bahwa Gunung Anak Krakatau berada pada tingkat aktivitas waspada pada Gunung Krakatau sejak 25 Maret 2019 dengan letusan terakhir pada 10 April 2020 serta kolom erupsi 500 meter ke atas puncak.

Gunung ini mengakibatkan 2 kali gempa letusan diiringi tremor letusan, 5 kali tremor harmonik, 8 kali low frekuensi, dan tremor kecil yang menerus dengan amplitudo 0.5 - 22 mm.

Kementerian ESDM juga memberikan tingkat aktivitas waspada pada Gunung Semeru sedang berstatus waspada dengan asap kawah putihnya membumbung hingga 400 meter ke arah utara dan mengalami banyak gempa vulkanik, tektonik, maupun gempa letusan.

Sedangkan Gunung Merapi mengalami letusan terakhir pada 29 Maret 2020 dengan tinggi kolom erupsi setinggi 1500 meter di atas puncak. Berdasarkan catatan seismograf pada Jumat (10/04/2020) mengalami gempa letusan, beberapa gempa hembusan, gempa berfrekuensi rendah, gempa hybrid, gempa vulkanik, dan gempa tektonik lokal.

Gunung Kerinci pun berada pada tingkat waspada, dan berdasarkan rekaman seismograf pada Jumat (10/04/2020) tercatat adanya 105 kali gempa hembusan dan tremor menerus dengan amplitudo 0,5-1 mm. Gunung itu tercatat mengalami letusan terakhir pada 30 Maret 2019.

Ya, ampai bulan April 2020, tercatat beberapa gunung aktif di Indonesia mengalami kenaikan aktivitas vulkanik, seperti yang disebutkan di atas.

Mengenai peristiwa gunung berapi yang aktif di waktu yang hampir bersamaan, Awang Satyana, ahli geologi, menjelaskan alasannya.

Source : Wiken

Editor : Wiken





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x