Nationalgeographic.co.id - Musisi Glenn Fredly meninggal dunia pada Rabu (8/4/2020) lalu akibat penyakit meningitis yang dideritanya.
Namun, meski sudah meninggalkan kita semua, Glenn masih menjadi sosokyang lekat di hati masyarakat Indonesia. Kepergiannya membuat kita mengulas kembali akan kenangan musisi berdarah Ambon itu.
Wendi Putranto,Co-Founder & Program Director M Bloc, yang telah mengenal Glenn sejak masa penataran P4 di Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Moestopo tahun 1995 lalu, menceritakan kembali kenangannya dengan pelantun lagu Januari tersebut.
Wendi mengenal Glenn sebagai sosok yang rendah hati. Semasa kuliah, Glenn banyak aktif di kelab jazz bernama Jamz yang tren pada era 90-an di Melawai. Wendi tak menyangka bahwa Glenn yang ia jumpai di depan warteg depan kampus kelak menjadi bintang jazz Indonesia di masa depan.
Tahun berlalu, Wendi dan Glenn sudah tidak bertemu sejak jaman kuliah hingga pada akhirnya mereka bertemu kembali saat Wendi gawai di Rolling Stone Indonesia pada 2007.
Kala itu Glenn sedang mempersiapkan konser amal untuk pemanasan global di Tennis Indoor Senayan. Banyak musisi yang dia undang untuk meramaikan konser tersebut. Ia juga mengajakRolling Stone Indonesia untuk mendukung acaranya yang bertajuk"SOUL FOR INDONESIA EARTH Sayangi Bumi Hari Ini".
Wendi berkata bahwa itulah awal mula Glenn Fredly masuk ke dunia aktivisme--khususnya sebagai aktivis lingkungan hidup.
"Tujuan acaranya saat itu untuk mengomunikasikan bahaya global warming ke anak-anak muda, khususnya di Jakarta. Sejak saat itu udah terlihat betapa semangatnya dia memperhatikan isu-isu lingkungan hidup," kata Wendi Putranto saat diwawancara National Geographic Indonesiavia Zoom (10/04/2020).