Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dikenal Pemimpin Diktator Super Sadis, Inilah Derekat Kekejaman Kim Jong Un, Tembak Mati Pasien Virus Corona Hingga Eksekusi Menteri Ketiduran

Hafidh - Selasa, 14 April 2020 | 08:30
Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-Un.
BBC

Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-Un.

WIKEN.ID -Kekejaman Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-Un, sudah menjadi buah bibir di seluruh dunia.

Selain itu, Kim Jong Un dikenal sebagai pemimpin yang diktator dan sering mengeluarkan kebijakan aneh untuk rakyatnya.

Beberapa waktu lalu, ia kembali menasbihkan julukannya sebagai salah seorang pemimpin negara terkejam pada era ini.

Ia tega memerintahkan untuk menembak mati seorang yang diduga positif virus corona.

Baca Juga: Seleksi Gadis Cantik dan Perawan untuk Temani Para Pejabat, Kim Jong Un Rela Gelontorlan Dana 51 Miliar Demi Beli Pakaian Dalam Mereka

Hal ini dikarenakan, pasien tersebut justru pergi ke tempat umum padahal sedang menjalani karantina.

Lalu ada juga seorang jenderal yang dituduh melakukan kudeta.

Oleh karenanya, Kim Jong Un dilaporkan melemparkannya ke dalam tangki berisi ratusan piranha.

4plebs

Kabarnya, sebelum dimasukkan dalam tong berisi ikan ganas itu, lengan sang jenderal dipotong terlebih dahulu.

Namun ternyata, kekejaman Kim Jong Un belum seberapa.

Baca Juga: Terlampau Misterius, Beredar Foto Diduga Kim Jong Un Semasa Sekolah, Ternyata Dikenal Lucu Hingga Pernah Kepergok Bawa Contekan dan Majalah Dewasa!

Pada tahun 2013 silam, Kim Jong Un mengeksekusi mati Chang Song Thaek yang merupakan suami dari bibinya sendiri, Kim Kyong Hui.

Padahal Kim Kyong Hui merupakan anak dari pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, dan adik dari mendiang ayah Kim dan sekaligus pemimpin kedua, Kim Jong Il.

Alasan eksekusi mati ini karena Chang Song Thaek mengaku ingin melakukan pengkhianatan.

Nah, pada tahun 2015 giliran seorang menteri Korea Utara yang dikabarkan dihukum mati oleh Kim Jong Un.

Jika sebelumnya beberapa kasus dikarenakan pengkhianatan, rencana kudeta, atau takutnya wabah virus corona menyebar, kali ini hanya karena tertidur.

Baca Juga: Kebijakan Aneh Korea Utara, 2.000 Perawan Diambil dari Sekolah untuk Dijadikan Budak Nafsu Pejabat, Kim Jong Un Keluarkan Uang 51 Miliar untuk Pakaian Dalam Mereka

Menteri Pertahanan Korea Utara Hyon Yong Chol.
Tribunnews

Menteri Pertahanan Korea Utara Hyon Yong Chol.

Menteri yang sial tersebut adalah Menteri Pertahanan Korea Utara Hyon Yong Chol.

Dilansir dari kompas.com, Hyon Yong Chol yang saat itu berusia 66 tahun didakwa melakukan pengkhianatan setelah menunjukkan "rasa tidak hormat" kepada Kim Jong Un dalam sebuah acara militer.

Disebutkan bahwa Hyon Yong Chol tertidur dalam sebuah acara resmi yang dihadiri Kim Jong Un.

Kabar ini disampaikan Dinas Intelijen Korea Selatan (NIS) kepada para politisi dalam sebuah rapat di parlemen.

NIS mengatakan, eksekusi terhadap Hyon Yong Chol disaksikan ratusan pejabat tinggi militer pada akhir April lalu.

Baca Juga: Terlibat Skandal Video Panas, Mantan Pacar Kim Jong Un Dieksekusi Mati Tanpa Ampun dengan Senapan Mesin, Keluarga dan Kerabat Dipaksa Melihat

Eksekusi hukuman mati itu dilakukan di sebuah lapangan di pusat pelatihan militer Kanggon, sebelah utara Pyongyang.

Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mengabarkan, Yong Chol dieksekusi dengan cara ditembak menggunakan senjata anti-serangan udara.

Sementara itu, Komite HAM untuk Korea Utara (HRNK) yang berbasis di AS meyakini, eksekusi terhadap Yong Chol menggunakan enam senjata anti-serangan udara, ZPU-4.

Senjata itu, kata HRNK, merupakan senjata yang sangat kuat yang memiliki jangkauan hingga 8.000 meter.

Namun, untuk keperluan eksekusi itu, senjata tersebut hanya ditembakkan dari jarak 30 meter.

Baca Juga: Tak Ingin Kotorannya Dicuri Orang, Kim Jong Un Bawa Toilet Pribadi Kemanapun, Ternyata Ini Alasannya

HRNK bahkan memublikasikan sejumlah citra satelit yang diklaim menunjukkan area tempat para pejabat tinggi Korea Utara menyaksikan eksekusi itu.

Hyon Yong Chol, yang belum genap setahun menduduki jabatannya itu, juga diyakini pernah menyuarakan keluhan terhadap Kim Jong Un, dan beberapa kali mengabaikan perintah sang pemimpin.

Dia ditahan pada akhir April dan dieksekusi hanya tiga hari setelah penangkapannya, tanpa melalui proses hukum, menurut keterangan NIS.

Kabar ini muncul setelah NIS pada bulan lalu menyebut Kim Jong Un memerintahkan eksekusi mati terhadap 15 pejabat tinggi pada tahun ini sebagai ganjaran karena telah menentang kekuasaannya.

Kantor berita Yonhap, mengutip keterangan NIS, menyebut setidaknya 70 pejabat tinggi Korea Utara sudah dieksekusi sejak Kim Jong Un berkuasa pada 2011. (*)

Baca Juga: Sadis, Kim Jong Un Ekseskusi Mati Jenderal dengan Dibuang ke Tangki Penuh Piranha, Ternyata Terinspirasi dari Film James Bond

Source : tribunstyle.com kompas

Editor : Wiken





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x