Follow Us

Meski Pelakunya Sudah Ditangkap, Perawat Klinik BPJS Masih Trauma, Tak Hanya Ditampar Tetapi Mendapatkan Ancaman

Alfa - Selasa, 14 April 2020 | 08:00
udi Cahyono (43) warga Kemijen Semarang Timur pelaku pemukulan seorang perawat saat konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Minggu (12/4/2020).
Youtube : KompasTV

udi Cahyono (43) warga Kemijen Semarang Timur pelaku pemukulan seorang perawat saat konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Minggu (12/4/2020).

Akibat kejadian itu, HM pun mengalami trauma dan kepalanya juga masih pusing usai pemukulan tersebut.

Tak hanya itu, menurut korban, B juga sempat mengancam akan membunuhnya.

Selain ditampar, kata HM, dirinya juga sempat diancam akan dibunuh B.

Karena keselamatan dirinya terancam, HM pun lantas melaporkan tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh B ke Polsek Semarang Timur.

Baca Juga: Usai Dilaporkan ke Polisi karena Menolak Jenazah Pasien Virus Corona, Inilah Nasib Ketua RT Sebagai Penanggung Jawab

"Habis marah-marah, dia mengancam awas kalau ketemu di jalan tak bunuh tak penggal lehernya. Habis itu dokternya keluar menjelaskan peraturan di sini harus pakai masker. Dia tak terima karena kita bilang mau lapor polisi. Akhirnya dia pergi dan enggak jadi periksa," katanya.

HM menceritakan, kejadian berawal saat dirinya sedang melayani antrean pendaftaran seorang pria yang hendak memeriksakan anaknya di klinik tempatnya bekerja.

Saat itu, dirinya mencoba mengingatkan peraturan pemakaian masker, B tidak terima dan menolak peraturan tersebut.

Baca Juga: Usai Kisahnya Viral, Inilah Nasib Pelaku Penipuan Pengemudi Ojol, Tak Mau Bayar karena Tak Punya Uang

Tiba-tiba B pun marah-marah dan menampar dirinya.

"Waktu itu bapak itu mau periksain anaknya ke klinik. Sesuai antrean kita panggil dan minta nomor antrean sama kartu BPJS. Lalu kita ingetin kalau periksa wajib pakai masker ya, soalnya dokternya enggak mau periksa kalau enggak pakai masker. Habis itu dia marah-marah dan enggak terima," kata HM yang dikutip dari Kompas.com.

"Habis marah-marah, dia mengancam awas kalau ketemu di jalan tak bunuh tak penggal lehernya. Habis itu dokternya keluar menjelaskan peraturan di sini harus pakai masker. Dia tak terima karena kita bilang mau lapor polisi. Akhirnya dia pergi dan enggak jadi periksa," katanya.

Source : Kompas.com, Tribunjateng.com

Editor : Wiken

Latest