Perubahan dilakukan pada bangsal tuberkulosis menjadi bangsal isolasi.
Namun, hanya ada 20 tempat tidur yang tersedia di seluruh rumah sakit.
"Jika seorang pasien mengalami komplikasi, kami hanya memiliki dua ventilator yang tersedia" ujar Tamata.
Di Vanuatu, ada sekitar 60 dokter, tetapi kebanyakan baru lulus.
Baru-baru ini, Vanuatu juga menerima perawat-perawat dari Kepulauan Solomon.
Karena kekurangan perawat lokal, Vanuatu telah mempekerjakan perawat dari Kepulauan Solomon sejak pertengahan 2019.
Saat Vanuatu tengah mempersiapkan kemungkinan terburuk mewabahnya virus corona, sebuah badai dikabarkan terjadi di negara itu dan menghancurkan pulau-pulau di bagian utara.
Baca Juga: GoRide Hilang Selama PSBB, Tak Hanya di DKI Tapi Seluruh Jabodetabek
Skala kerusakan belum diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini cukup mendistraksi upaya pemerintah dalam menghadapi Covid-19.
Peraturan larangan berkumpul untuk lebih dari lima orang pun dilonggarkan untuk kepentingan penyelamatan dan evakuasi massal.
Terlepas dari kerentanan Vanuatu ini, Tamata tetap optimis tentang peluang Vanuatu untuk tetap bertahan di tengah wabah virus corona ini. (*)