Peduli dengan kondisi lingkungan yang kini menghadapi ancaman virus corona, ia pun melaporkan gelaran pernikahan tersebut.
"Polisi dan tentara bersenjata menyerbu tenda tempat pernikahan itu berlangsung dan menangkap semua orang," kata seorang tamu undangan.
Akibat penangkapan ini, pasangan pengantin tersebut terpaksa menghabiskan bulan madu mereka di bawah jaminan yang ketat.
Nasib serupa dialami oleh pasangan pengantin lain yang melangsungkan pernikahan mereka di Nkandla, Afrika Selatan pada 28 Maret.
Pasangan ini pun melanggar aturan di tengah pandemi Covid-19.
Mereka adalah Jabulani Zulu, 48, dan istrinya, Nomthandazo, 38, ditangkap tetapi dibebaskan dengan jaminan R1,000 (£ 44,58).
Afrika Selatan saat ini mendapat 17 korban jiwa, dengan 1.749 orang terinfeksi.
Baca Juga: Berawal dari Razia Gabungan, Pemasok Makanan dan Amunisi KKB Ditangkap TNI-Polri
Banyak dilakukannya pernikahan yang menciptakan kerumunan telah mendorong walikota Nkandla Thami Ntuli untuk mengingatkan orang-orang tentang pentingnya tinggal di rumah.
“Orang-orang harus tahu bahwa penutupan nasional tidak dibuat untuk orang-orang tertentu, tetapi untuk kita semua," katanya.
Rupanya pelanggaran-pelanggaran semacam ini terjadi di berbagai belahan dunia.