WIKEN.ID - Seorang anak meninggal ditangan ibunya sendiri.
Seorang ibu muda yang masih berusia 19 tahun tega menganiaya sang anak hingga meninggal dunia.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muaraenim.
Ibu muda tersebut mengaku tidak berniat membunuh sang anak.
Baca Juga: Hendak Mengantarkan Jenazah Pengemis Tua Korban Kecelakaan, Polisi Dibuat Kaget dengan Isi Rumahnya!
Ia mulanya kesal dan terpancing emosinya lantaran sang balita tidak mau makan.
Dikarenakan korban rewel tidak mau makan.
Hal itu yang membuat emosi sang ibu tersulut.
Pelaku tega melukai sang anak hingga meninggal dunia.
Balita malang tersebut sebelumnya sempat dibawa ke bidan.
Namun nahas nyawanya tidak tertolong.
Kini, peristiwa tersebut telah ditangani oleh kepolisian setempat.
Kejadian itu pun dibenarkan Kapolres Muaraenim, AKBP Donni Eka Saputra melalui Kasat Reskrim, AKP Dwi Satya Arian.
Dwi mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap tersangka.
"Tersangka sudah kita amankan guna pemeriksaan lebih lanjut," katanya.
Di sisi lain, pihaknya juga turut mengamankan barang bukti berupa satu buah pecahan piring beling bening, 1 lembar celana dalam, dan 1 bantal yang belumur darah.
Peristiwa nahas itu diketahui terjadi pada Jumat (25/3/2020) sekira pukul 12.30 WIB.
Saat itu, ibu muda itu hendak menyuapi anak semata wayangnya.
Berdasarkan pengakuannya, korban saat itu tidak mau makan walau sudah dibujuk.
Karena kesal, ibu mudah itu pun emosi dan memukul bahu korban menggunakan piring kaca.
Piring tersebut pecah dan pecahannya itu melukai bahu korbam.
Pelaku mengaku panik melihat anaknya terluka.
Korban pun langsung dibawanya ke bidan desa sebelum akhirnya dirujuk ke Puskesmas dan kemudian dibawa ke RS HM Rabain Muaraenim.
Korban diduga kehabisan darah hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir setibanya di RS HM Rabain.
Perbuatan pelaku itu akhirnya dilaporkan oleh sang mertua.
Saat itu Nenek korban melaporkan pelaku ke Polsek Gunung Megang.
Polisi pun langsung bergerak cepat menindaklanjuti laporan nenek korban.
Pada akhirnya pelaku diamankan dan diserahkan ke Unit PPA Polres Muaraenim.
Ibu muda itu mengakui perbuatannya yang membuat anaknya tewas
Ia pun menyesal atas perbuatan yang dilakukan terhadap anaknya.
"Saya menyesal seumur hidup saya, karena menyebabkan anak saya meninggal," ujar pelaku.
Di sisi lain ia mengaku tak berniat untuk membunuh anaknya.
"Sebenarnya tidak ada niat saya mau membunuhnya. Saya sangat menyayangi anak saya.
Baca Juga: Niat Hati Lamar Kerja, 3 Hari Kemudian Wanita Ini Malah Dilamar Jadi Istri Oleh Pemilik Perusahaan
Saya yang melahirkannya, mana mungkin saya mau membunuhnya. Kalau memang saya mau membunuhnya, mungkin sebelum dia lahir saja.
Tapi saya ibunya, saya sangat menyanyanginya, itu cuma karena saya kesal saja, saya memukulnya tidak kuat dibagian bahu, tapi piringnya tipis jadi pecah dan kena bahunya, saya menyesal yuk," katanya kepada petugas.
Sebelum kejadia, ia mengungkapkan bahwa anaknya yang meminta makan lebih dulu.
Namun tiba-tiba sang anak tidak mau makan hingga membuatnya emosi.
"Dia bilang, mak mamam, saya ambilkan dia nasi, dan saya suapin, tapi tidak tahu hari itu dia tidak mau makan, biasanya kalau dia minta makan, dia tidak disuapi tapi makan sendiri, hari itu dia sama sekali tidak mau,
dia makan bersama anak ayuk ipar saya, nasi anak ayuk ipar saya sudah hampir habis, sedangkan anak saya tidak mau makan,
saya mencoba membujuknya, namun dia malah memukuli badan saya, saya kesal, bahunya saya pukul dan terjadilah peristiwa tersebut," jelasnya.
Setelah melihat anaknya terluka, ia langsung membawa anaknya ke bidan sambail berharap anaknya bisa diselamatkan.
Baca Juga: Spesies Kucing Besar Terpapar Virus Corona dan Dinyatakan Positif Teinfeksi Virus SARS-CoV-2
Namun takdir berkata lain, sang anak meninggal dunia setelah tiba di rumah sakit.
"Saat itu suami saya sedang nyadap di kebun, saya panik,saya dibantu ayuk saya untuk membawa anak saya ke bidan,
anak saya, saya gendong, dan saya bawa lari ke bidan desa, pakai sendalpun saya tak sempat, saya panik melihat darah terus mengucur," jelasnya.
"Saya berusaha agar anak saya bisa diselamatkan, tapi setelah sampai di rumah sakit dia meninggal," tambahnya.