Apalagi, tingkatan terbawah fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia, yakni puskesmas.
Padahal, pemerintah menginstruksikan masyarakat Indonesia dari dulu terbiasa memeriksakan gejala kesehatan yang ia rasakan ke dokter-dokter puskesmas, termasuk gejala Covid-19.
Dokter umum di puskesmas itu tentu paling beresiko terpapar karena kebutuhan APD bahkan masker mereka sulit terpenuhi.
Tirta kemudian mengkritik pemerintah yang begitu lambat menyiapkan APD saat penyakit ini belum masuk di Indonesia.
Tirta menyebutkan, saat pertama kali virus ini menjalar di China di bulan Januari, pemerintah sibuk menyangkal bahwa warga Indonesia terbebas dari Covid-19.
Padahal, pada waktu yang sama, Pemerintah Korea Selatan justru telah menyiapkan APD sebelum Covid-19 ditetapkan sebagai pandemik oleh WHO.
Ia kemudian berharap agar pemerintah segera menyelesaikan permasalahan APD ini supaya tak ada lagi tenaga kesehatan yang jadi korban karena jumlah pasien terus bertambah setiap harinya.
Atas dasar itu pula Tirta bersama dengan Kitabisa.com menggalang dana untuk membantu kebutuhan APD para tenaga kesehatan yang setiap hari harus bertarung dengan Covid-19.
Jumlah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 bertambah hingga Sabtu (28/3/2019) pukul 12.00 WIB.