WIKEN.ID -Sudah tak asing lagi kalau melihat wajah artis yang satu ini.
Ya, Ia adalah Purnawiatun atau biasa disapa Mba Pur.
Purwaniatun, pemain sinetron yang wajahnya selalu menghisi televisi berkat perannya yang khas sebagai pembantu rumah
Namun, sudah hampir tak kelihatan lagi wajahnya di layar kaca.
Nah, kali ini kabar mengejutkan datang darinya.
Purnawiatun dikabarkan meninggal dunia.
Purwaniatun dikabarkan meninggal dunia pada usia 67 tahun.
Mengutip Tribun Timur, Wanita yang akrab disapa Mbak Pur ini memang dikenal awet memainkan stereotip peran ibu-ibu desa dari jawa tengah, dan hampir semua orang pasti mengenalnya.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Telah berpulang ke Rahmatullah Ibunda kami Purwaniatun,” menurut pesan duka yang diterima tim Grid.ID, Senin (23/03/20) pagi.
Mbak Pur sendiri mengembuskan nafas terakhirnya tepat pada hari Senin tanggal 23 Maret 2020 di RS Mayapada Lebak Bulus, pukul 10.33 WIB.
Selanjutnya pesan yang beredar di pewarta media ini memohon kepada semua untuk memaafkan segala kesalahannya.
“Mohon doa agar diterima seluruh amal ibadahnya.”
Aktris senior ini diyakini memiliki keseharian yang ramah namun tegas kepada semua orang yang dikenalnya, baik secara professional ataupun urusan personal.
Meskipun namanya tidak terlalu akrab di telinga masyarakat Indonesia, namun mbak pur memiliki kesan tersendiri karena peran-perannya yang khas.
Dan dalam urusan adu peran, wanita kelahiran Surakarta ini diyakini juga tak kalah hebatnya dan selalu mengimbangi lawan mainnya yang lebih muda.
Mbak Pur sendiri bermain di banyak sinetron dan ftv dengan perannya sebagai mbak iyem, selain itu jg ia bermain di film Sarang Hantu Jakarta yang disutradai oleh Ibnu Nugraha.
Bagi kalian yang sering melihat sinetron, pasti tahu sosok artis senior satu ini.
Artis senior satu ini kerap berperan sebagai asisten rumah tangga (ART).
Melansir dari Tribun Style,
Kabar meninggalnya Purwaniatun ini dibenarkan oleh sang cucu yang bernama Gia.
“Iya benar (meninggal dunia),” ucap Gia, saat dihubungi wartawan pada Senin (23/3/2020).
Gia menambahkan bahwa meninggalnya Purwaniatun lantaran sakit.
Sebelumnya, Purwaniatun sempat menjalani operasi kanker rahim.
Setelah itu, keadaannya tak kunjung membaik.
“Pasca-operasi, kanker rahim.
Setelah dioperasi, diangkat, baru sakitnya.
Setelah itu, belum membaik gitu sampai sekarang,” tutur Gia.
Sebelum mengembuskan napas terakhir, pesinetron senior Purwaniatun sempat menjalani perawatan kesehatan di rumah sakit selama 40 hari lamanya.
Purwaniatun dirawat usai melakukan operasi pengangkatan operasi kanker rahim.
“Kira-kira sekarang hari ke-40, setelah operasinya di ICU (dirawatnya),” kata Gia, cucu Purwaniatun, saat dihubungi wartawan pada Senin (23/3/2020).
Gia menyebut bahwa sang nenek hanya sadar dua hari usai operasi pengangkatan kanker rahim itu dilakukan.“Dua hari doang sadarnya, terus memburuk,” ujar Gia lagi.
Selain itu, Gia mengungkapkan bahwa Purwaniatun mengambil keputusan untuk menjalani operasi kanker rahim setelah mengetahui kondisi kesehatannya belum lama ini.
“Jadi, setelah tahu kanker rahim langsung minta diangkat, masih kecil gitu (kankernya). Makanya dia minta buru-buru segera (diangkat),” katanya lagi.