Jadi teman-teman merasa sangat-sangat sakit hati sekali seolah-olah mereka direndahkan dengan lagu tersebut.
Harapannya karena kita sama-sama sedaerah kita juga aset daerah, kita mewakili teman-teman Pekerja Migran Indonesia atau PMI, mensomasi untuk produser lagu, pencipta lagu, dan juga penyanyinya," ungkap Krisna Adi, Presidium KAMI Jatim seperti dikutip Grid.ID dari YouTube Adhuk-adhuk Banyuwangi, pada Rabu (4/3/2020).
Krisna pun meminta kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi turun tangan menjadi penengah.
"Kita meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi untuk memediasi agar supaya masalah ini segera selesai dan teman-teman yang khususnya berasal dari Banyuwangi yang saat ini bekerja di luar negeri tidak mendapatkan hujatan lagi," pungkas Krisna.
Sementara itu Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, M Yanuar Bramuda, menuturkan pihaknya akan segera memanggil pihak-pihak terkait.
"Mungkin bagi konotasi pencipat lagu 'Corona' yang saat ini viral itu gak ada masalah tapi ada pihak-pihak lain yang merasa dirugikan dalam bahasa syair yang diciptakan.
Tentu ini saya kira menjadi perbaikan bagi kita semua, kita ke depan akan mengumpulkan para pihak," beber M Yanuar.
Semakin meluasnya masalah ini membuat penyanyi dan juga pihak manajemen meminta maaf.
"Sebelumnya saya meminta maaf, permohonan maaf yang sebesar-besarnya untuk seluruh masyarakat Indonesia yang sudah menyaksikan video saya," ujar Alvi dikutip dari Youtube JTV Banyuwangi.