Bupati juga menegaskan, tewasnya Yus Yunus tidak ada hubungannya antara orang Dogiyai dengan orang Polewali Mandar atau masalah antara orang Papua dan orang non-Papua.
Masalah ini murni kecelakaan lalu lintas dan kriminal.
"Karena itu dimohon untuk tidak mengaitkan masalah kecelakaan lalu lintas dan kriminal ini dengan masalah politik, rasisme, agama, suku, kepulauan, dan lainnya," katanya.
Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengaku telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan.
Dari informasi yang diterima, kasus tersebut terjadi karena masyarakat salah paham hingga akhirnya tersulut emosi.
Warga yang mengeroyok menduga Yunus adalah pelaku yang menabrak warga asli setempat hingga tewas.
Padahal, fakta tidak seperti itu dan sebenarnya Yus Yunus adalah korban salah sasaran.
“Saya secara pribadi prihatin terhadap kasus penganiayaan yang menewaskan sopir itu. Yang jelas saya dapat informasi korban dicurigai merupakan pelaku tabrak lari terhadap korban yang meninggal. Namun, ternyata bukan dia sebenarnya, artinya salah sasaran. Dan kami akan tindak para pelaku,” ujar Kapolda yang dikutip dari Kompas.com. (*)