"Awalnya aku merasa sedikit sakit punggung dan mengira itu akibat postur yang buruk.
Namun, makin lama ini semakin parah," terang Jo. Ibu dari satu anak ini mengatakan bahwa dokter membutuhkan waktu cukup lama untuk menemukan apa yang salah, lalu tubuhnya mulai mati rasa dan ia tidak bisa merasakan kakinya.
"Mereka mengatakan, mati rasa ini dapat menjalar ke tangan lalu dada, dan ketika itu terjadi aku akan koma dan belajar untuk bernapas lagi," ujar ibu berusia 27 tahun ini.
Jo pun diterbangkan dari kampung halamannya, Warwick menuju Brisbane untuk menjalani operasi darurat. Ketika ia bangun seusai operasi, Jo mengetahui bahwa ia tertular bakteri staph dari temannya.
"Satu-satunya hal yang dapat memicunya yaitu kuas make-up. Temanku memang memiliki infeksi staph di wajahnya dan aku sebelumnya menggunakan kuas make-up miliknya. Aku tak pernah menduga ini akan terjadi, karena aku terbiasa berbagi dengan temanku sepanjang waktu," kata Jo.
Jo diberi tahu bahwa infeksi tersebut telah merusak tulang punggungnya sehingga ia tidak bisa berjalan lagi dan harus menggunakan kursi roda. Walau sedih, tetapi ia tidak menyerah.
"Namun, aku berjuang dengan apa yang aku punya dan aku belajar untuk berjalan lagi. Dua minggu lalu mereka mengatakan aku bisa berjalan selama satu jam atau dua kali dalam sehari, seperti belanja, mencuci, atau menjemur pakaian. Aku sangat senang, bahkan sejujurnya aku tak menyangka akan hal itu."
Jo tidak bisa merasakan bagian tubuh bawahnya, dimulai dari bawah pusar.
Ia pun tidak bisa mengendalikan rasa ingin buang airnya.