Nur, sapaan akrab istrinya, adalah warga Desa Jatilaba, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal.
Mbah Dirgo yang sebelumnya duda karena istrinya terdahulu meninggal dunia ini tak sungkan berbagi cerita. Awal mula pertemuannya dengan Nur terjadi pada awal Juli 2019.
Nur merupakan salah satu “pasiennya”. Mbah Dirgo, oleh penuturan warga sekitar, diketahui sebagai “orang pintar” yang kerap mengobati orang sakit.
Dari beberapa kali pertemuan itu, mulailah Nur menaruh hati yang kemudian disampaikan ke ayahnya Sukadi (63).
“Nur dan keluarga sempat menyampaikan maksudnya. Dan saya sempat heran kenapa mau menikah dengan saya. Waktu itu saya sarankan memilih pria lain yang lebih muda,” kata Mbah Dirgo.
Sementara, menurut Sukadi, ayah Nur, sejak menyandang status janda, anaknya itu sempat mengalami depresi karena bercerai.
Saat itu, Nur memilih berpisah karena tidak mendapat nafkah dari suami.
Waktu menikah, usianya masih sangat muda, 16 tahun. Karena depresi, Sukadi kemudian berusaha mengobati Nur dengan meminta bantuan Mbah Dirgo.
Benar saja, setelah beberapa kali melakukan pengobatan, Nur mulai merasa sehat.
“Anak saya lulusan SD. Dulu sehat-sehat saja. Namun, setelah bercerai, sering ngomong dan ketawa-ketawa sendiri,” ujar Sukadi.