WIKEN.ID - Akhir pekan lalu, beredar kabar yang kemudian viral.
Kabar itu menceritakan saat seorang wanita yang diduga menjadi korban oknum pengemudi ojek online.
Kisah ini dibagikan oleh sebuah akun yang bernama @mllerasya.
Dalam lampiran gambar, cerita asli dibagikan oleh akun Instagram @tiannnwu.
Awalnya, korban memesan layanan GrabCar untuk dua lokasi tujuan, kantornya di daerah Dharmawangsa dan tujuan kedua adalah ICE BSD.
Korban merasa oknum Grab tidak membawanya menuju lokasi tetapi menjauhi lokasi tujuannya.
Ia dibawa masuk ke jalan tol arah Merak dengan kecepatan tinggi.
Korban yang semakin curiga mencoba klik fitur emergency lalu terhubung dengan operator Grab.
Kejadian tersebut pun mendapat respons cepat.
Pihak Grab segera mengirim satuan petugas (Satgas) ke lokasi.
Hal itu membuat oknum sopir panik kemudian segera menurunkan korban di pinggir jalan tol.
Setelah itu, penumpang ini membuat laporan ke polisi didampingi satgas dari Grab.
Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya pun langsung menangkap sopir Grabcar yang diduga hendak menculik penumpangnya yang berinisial T.
"Pelaku sudah kami amankan," kata Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti yang dikutip dari Kompas.com.
Menurut Dedy, polisi telah memeriksa penumpang sebagai saksi.
Baca Juga: Setelah Bertemu Baim Wong, Terungkap Sosok Sopir Angkot di Semarang, Kemana Istrinya?
Akhirnya, setelah dilakukan pemeriksaan, sopir Grabcar mengaku hanya terjadi kesalahpahaman dengan sang penumpang.
Sopir mengaku hendak mengantarkan penumpang tersebut ke lokasi kedua yakni BSD.
Pasalnya, sang penumpang menuliskan dua lokasi tujuan yakni Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan dan BSD, Tangerang Selatan.
Polisi pun telah mempertemukan penumpang bernama Istiani dan sopir GrabCar bernama Muhammad Imam yang diduga hendak menculik penumpang itu.
Setelah dipertemukan, keduanya sepakat berdamai karena kasus dugaan penculikan itu merupakan kesalahpahaman.
Istiani mengatakan dirinya akan segera mencabut laporan polisi atas kasus tersebut.
"(Mencabut laporan) secepatnya, per hari ini juga saya mau mencabut laporannya," kata Istiani di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2020) yang dikutip dari Kompas.com.
Sopir Grab yang ditumpangi Istiani, Imam, mengaku baru bekerja sebagai sopir Grab online selama sebulan.
Pengakuan itu disampaikan Imam saat bertemu Istiani.
Sementara itu, Istiani menjelaskan kode-kode rahasia yang sempat dia dengar saat Imam menelepon seseorang.
Faktanya, Imam mengaku saat itu dia sedang menelepon salah satu anggota keluarganya.
Dia memilih menelepon sambil berbisik-bisik agar tidak mengganggu Istiani.
"Saat ini, saya dan driver (Imam) sudah saling meminta maaf dan memaafkan atas kesalahpahaman yang terjadi. Maka dari itu, saya memohon maaf kepada MIS (Imam), keluarga dan pihak Grab atas keramaian yang terjadi," ungkap Istiani.
Baca Juga: Video Viral Driver Ojek Online Nyemplung Lubang yang tertutup Genangan, Hotman Paris Buka Suara
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Imam mengaku memilih masuk tol karena kesalahan aplikasi Maps yang menunjukkan arah ke Tol Kebon Jeruk.
"Error map-nya itu. Pertama, saya sudah menanyakan ke Mbak (Istiani) bahwa ke arah Dharmawangsa ini, betul atau engga. Saya pencetlah itu (aplikasi maps), keluar di maps arahnya ke Tol Kebon Jeruk," ujar Imam.
Selain itu, lanjut Imam, dia juga tak memahami daerah Jakarta Selatan karena dia merupakan perantau asal Brebes, Jawa Tengah.
"Saya sebelumnya memohon maaf kepada pihak yang terlibat dari pihak Grab maupun pihak Polda Metro Jaya atau Mbak (Istiani) juga atas kesalahpahaman semua ini. Ini juga karena saya belum memahami aplikasi Grab kali ya," ungkap Imam.
"Enggak tahu kalau (daerah) Jakarta Selatan, kalau (daerah) Jakarta Barat masih sedikit tahulah," lanjutnya. (*)