Follow Us

Presiden Soeharto Ternyata Pernah Ramalkan Nasib Indonesia di Tahun 2020, Prediksinya pada 1995 Silam Terbukti Benar!

Agnes - Senin, 27 Januari 2020 | 08:35
Mendiang Ibu Tien bersama dengan mendiang Presiden Soeharto
tribunnews.com

Mendiang Ibu Tien bersama dengan mendiang Presiden Soeharto

WIKEN.ID - Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, pada tahun 1995 ternyata telah memprediksi keadaan Indonesia pada 2020.

Bukan sekedar ramalan, namun ternyata itu benar dan harus dijalankan agar Indonesia selamat dari krisis.

Yaitu anak muda Indonesia harus mencintai produk-produk dalam negeri.

Ramalan itu disampaikan Soeharto pada tahun 1995 lalu.

Dalam video itu tampak Soeharto menyampaikan sebuah pidato.

Pidato itu berisikan ajakan mencintai produk dalam negeri.

Baca Juga: Pindah Keyakinan untuk Nikahi Pejabat, Artis Lawas Ini Sempat Cekcok dengan Anak Tirinya, Tapi Foto Ini Buktikan Sebaliknya

"Anak-anak pelajar sekarang harus disiapken benar-benar untuk mencintai tanah air, untuk mencintai produk dalam negeri," ucap Soeharto dalam video itu.

"Maka para remaja yang sekarang nanti akan hidup di tahun 2020, akan menjadi benteng untuk mempertahanken daripada kelangsungan hidup negara dan bangsa," lanjut Soeharto.

Alasannya agar para pemuda tidak mudah kesengsem pada produk luar negeri yang harganya murah.

"Sebab kalau daripada para pemuda nanti kesengsem kepada produk yang murah baik, tapi hasil dari luar negeri, hancur daripada bangsanya," ujar Soeharto.

Baca Juga: Catat, 11 Negara Terkena Wabah Virus Corona dari Cina, Salah Tiganya Ada di Asia Tenggara

Hal itu kemudian menyebabkan produk dalam negeri tidak ada pembeli.

Selain video itu, Tutut Soeharto juga menuliskan caption untuk video tersebut.

"Bapak sejak tahun 1995 sudah mengingatkan akan situasi globalisasi dimana banyak serbuan produk asing.

Salah satu bentengnya adalah cinta produk dalam negeri, agar produsen dalam negeri tidak mati.

Baca Juga: Awas! Mandi di 3 Waktu Ini, Ternyata Bisa Jadi Penyebab Kerusakan Jantung Hingga Kematian

Mari kita hidupkan kembali nasionalisme kita, dengan mencintai, membeli dan menggunakan produk dalam negeri" tulis Tutut Soeharto.

Sementara itu, dua tahun sebelum meninggal dunia, Soeharto juga pernah menceritakan mimpi aneh.

Saat itu keluarganya hanya tertawa.

Sebuah kisah diceritakan oleh Hajah Noek Bresinah Soehardjo yang merupakan adik Soeharto.

Baca Juga: Penghasilannya Disebut Lebih Rendah dari Istri, Ternyata Koko Punya Sederet Bisnis Mentereng, Termasuk Jadi Bos Bus, Soimah: Makanya Gue Mau Sama Dia

Dalam buku "Pak Harto, The Untold Stories", Bressinah menceritakan hari-hari akhir Soeharto menjelang wafatnya.

Termasuk, saat Soeharto yang sempat mengalami mimpi aneh ketika sedang dirawat di rumah sakit.

Saat itu, pada tahun 2006, Soeharto harus beberapa kali dirawat inap di Rumah Sakit Pertamina Pusat.

Pada suatu sore, Soeharto tiba-tiba terbangun dari tidurnya.

Rupanya, Soeharto terbangun dari tidur seusai bermimpi.

Baca Juga: Tak Selalu Merebut Suami Orang, Korban Jennifer Dunn Ini Ceritakan Bagaimana Suaminya Bisa Terjerat Oleh Sang Artis

Ketika terbangun itulah, Soeharto mengaku baru saja bermimpi.

"Aku lagi wae ngimpi (saya barusan mimpi)," kata Bressinah menirukan ucapan Soeharto saat itu.

Mendengar ucapan itu, Bressinah yang saat itu sedang bersama Tutut, seorang putri Soeharto, segera mendekat.

Tutut kemudian menanyai sang ayah, ,”mimpi apa to, Pak?" tanya Tutut.

Soeharto pun segera menjawabnya.

Baca Juga: Terlilit Utang Miliaran, Artis Cantk Ini dan Suaminya Sempat Akan Akhiri Hidupnya, Beruntung Ada Sosok Ini Jadi Penyelamatnya

"Nonton gamelan, rame, nanging ana sing aneh (menonton gamelan, ramai, tetapi ada yang aneh,"ujar Soeharto saat itu yang lagi-lagi ditirukan Bressinah.

Tutut kemudian menanyai Soeharto.

"Apa yang aneh, Pak?" tanya Tutut.

Soeharto lalu menjawab pertanyaan putrinya itu.

"Kuwi lho, sindene kokwong Sunda kabeh (itu lho, penyanyinya kok orang Sunda semua)?"ucap Soeharto.

Mendengar jawaban sang ayah, Tutut lalu tersenyum, dan mengatakan sesuatu.

Baca Juga: Hanya Karena Hal Sepele di Instagramnya Ini, Artis Cantik yang Lekat dengan Image Seksi Ini Sampai Dikira Simpanan Om-om: Semalam Berapa Ya?

"Lha, sindene mesti ayu-ayu to, Pak (Itu penyanyinya pasti cantik-cantik ya Pak?" ujar Tutut menanggapi ucapan Soeharto.

"Ya embuh, ora weruh wong kahanane peteng (ya saya tidak tahu karena suasananya gelap),"jawab Soeharto lalu tersenyum.

Mendengar jawaban Soeharto tersebut, mereka kemudian tertawa.

Sedangkan, Soeharto kemudian melanjutkan tidurnya lagi, hingga azan magrib tiba.

Selang dua tahun dari mimpi itu, Soeharto kemudian meninggal dunia.

Tepatnya, pada tahun 2008.(*)

Editor : Agnes

Baca Lainnya

Latest