Chaerul memilih pasir pantai sebagai landasan pacu (runway) dan terbang di atas laut di ketinggian sekitar 20 meter.
"Pesawat dicoba terbang dengan landasan pasir pantai. Saya terbang dengan perasaan waswas dan juga senang," ujar Chaerul.
Berdasarkan video yang beredar, saat uji coba terbang dilakukan Chaerul, angin bertiup kencang.
Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid mengatakan, karya Haerul patut dibanggakan dan diberi apresiasi.
"Tentu kami patut berbangga, karena ada putra daerah yang mampu melakulan hal yang luar biasa itu (menerbangkan pesawat)," ucapnya yang dikutip dari Tribun Timur.
"Apa yang dilakukan Haerul bukanlah hal mudah. Butuh kemampuan khusus untuk itu. Oleh karenanya, kami sangat memberi apresiasi."
Hanya saja, tetap dibutuhkan pengujian dari pihak yang ahli di bidangnya untuk mendeteksi kelayakan pesawat tersebut, baik dari segi kemampuan terbangnya, ketahanannya, mesinya, dan sebagainya.
"Kalau untuk kebutuhan profesionalitas jangka panjang, uji kelayakan dari orang yang ahli tentu dibutuhkan," kata Andi Irwan Hamid.
Namun, tegasnya, apresiasi dari pemerintah Kabupaten Pinrang tetap ada untuk Haerul.Baca Juga: Lagi Naik Daun, Ustad Abdul Somad Klarifikasi Masalah Tarif Ceramah Hingga Permintaan Pesawat Kelas Eksekutif
Sebelumnya, Pungki Sasando (23), pemuda asal Desa Gagaksipat RT 003/ RW 004, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, merancang sendiri pesawat remot control (RC) jenis aeromodelling.