WIKEN.ID -Badak hitam yang rentan terhadap perburuan liar telah dipindahkan jauh dari mata para pemburu dengan bantuan tentara Inggris.
Tim yang bekerja terdiri dari pasukan dari Batalion ke-2 Royal Gurkha Rifles yang bekerja sama dengan konservasionis.
Mereka melatih penjaga hutan di Taman Nasional Liwonde Malawi untuk meningkatkan patroli mereka dalam upaya untuk menindak perdagangan ilegal satwa liar.
Baca Juga: Badak Sumatra Terakhir di Kebun Binatang Malaysia Mati Akibat Kanker, Populasi Makin Terancam
Hanya 5.500 badak hitam hidup di alam liar hari ini akibat perburuan liar.
Tanduk mereka dilepas dan dijual ke Timur Jauh, yang merupakan istilah untuk menunjuk wilayah Asia Timur, Rusia Timur Jauh dan Asia Tenggara.
Di sana diduga menjadi tempat mereka digiling dan diubah menjadi obat-obatan, afrodisiak, atau perhiasan.
Sekitar akhir penugasan selama tiga bulan, para Gurkha membantu di salah satu lokasi badak internasional terbesar hingga saat ini.
Kelompok konservasi Taman Afrika mengatakan 17 dari 1,4 ton hewan diangkut melalui udara dan darat dari KwaZulu-Natal di Afrika Selatan dan dibawa ke rumah baru di Malawi, Afrika Timur.
Mayor Jez England, perwira yang mengomandoi Tim Anti-Perburuan Pasukan Angkatan Darat Inggris di Liwonde mengatakan operasi itu sangat sukses.