Di dalam kamu akan disuguhi dengan alunan musik dari piringan hitam dan kaset.
Fahmy sendiri mengadopsi konsep tempat hiburan malam dari Amerika, Jerman dan Paris.
Sering kali kamu bisa mendengarkan musik yang diputar oleh DJ (disc jockey).
Menikmati musik sambil berjoget sesuka hati di tengah ruangan tanpa perlu khawatir melanggar aturan.
Hampir 60% pengunjung Tanamur adalah orang asing dan anak muda.
Mungkin hal ini karena arsitektur yang Fahmy suguhi untuk para tamunya.
Baca Juga: Upaya Penyelamatan Paus Terdampar di Ujungmanik, Memakan Waktu 3,5 Jam
Bangunan Tanamur seperti gabungan antara masjid dan gereja, bercat hitam dan ada pohon kaktus besar di perkarangan.
Pintunya bercorak klasik dengan sentuhan warna merah.
Saat menuruni anak tangga, kamu langsung disuguhi lantai dansa lengkap dengan sebuah bar yang terbuat dari kayu.
Bangku-bangku yang ada di dalam Tanamur empuk dan dibuat dari kulit kambing.