Dari keterangan pihak maskapai Lion Air.
Dia juga menjelaskan, secara catatan rekam medis dilakukan pengecekan kesehatan (medical check-up) pada 16 September 2019.
Saat itu, Aryo dinyatakan sehat dan laik terbang (fit for flight).
"Sebelum meninggal, kopilot Aryo Noor Faizal hari ini memiliki jadwal kembali ke Jakarta," jelas dia. Jadwal kembali kopilot Aryo Noor Faizal ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK) sebagai extra crew. Yakni, awak pesawat yang ikut dalam penerbangan tetapi tidak aktif (hanya sebagai penumpang) sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia di Pontianak.
"Lion Air menyampaikan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya salah satu penerbang (kopilot) tersebut," kata dia.
Sementara itu Kapolresta Pontianak, Komarudin menjelaskan, tidak ada ditemukan indikasi kekerasan atau lainnya saat dilakukan oleh TKP.
Hanya ditemukan indikasi dari riwayat penyakit yang diderita ANS yaitu sakit jantung.
"Belum ditemukan indikasi adanya penyebab lain meninggalnya korban ini. Hanya ada riwayat penyakit jantung. Kemudian kita temukan beberapa obat dari satu di antara rumah sakit di Jakarta," ucap Komarudin yang dikutip dari Banjarmasin Post.
omarudin menegaskan menang diindikasikan yang bersangkutan sedang menjalani proses pengobatan.
Dilihat dari jenis obat yang ada di kamar korban memang ada indikasi penyakit jantung. (*)