:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/2024/03/12/img-20240312-wa0007jpg-20240312012959.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2019/10/04/85374793.png)
"Kemudian pada akhirnya aku lapor polisi kalau aku mengalami kekerasan psikis," imbuhnya.
Tak cuma ke polisi, Maia Estianty juga sampai menemui psikiater Maia saat itu seakan tak bisa menangis lagi.
"Aku kemudian harus ke psikiater karena aku sendiri gak bisa nangis.
Jadi ada suatu hal yang sebenarnya menyakitkan, aku jadi yang 'kenapa sih nangis, kayak gini doang'.
Padahal yang lain nangis, aku cuma diem dan gak bisa nangis," ucap Maia Estianty.
Hingga akhirnya, Maia Estianty sampai harus menjalani hipnoterapi untuk mengobati rasa sakit atas pengkhianatannya tersebut.
"Sampai pada akhirnya aku dihipnoterapi untuk bisa mengeluarkan itu (air mata).
Jadi sekarang kalau bisa terharu, kalau dulu gak bisa sama sekali," tandasnya.(*)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/12/img-20240312-wa0007jpg-20240312012959.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/01/doorprize-majalah-bobo-edisi-ter-20240301021103.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/02/27/majalah-bobo-edisi-terbatas-ke-3-20240227011925.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2022/09/28/3320813262jpg-20220928114544.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/12/img-20240312-wa0007jpg-20240312012959.jpg)